Perjalanan bangsa Indonesia di zaman penjajahan memang sering menyisakan kisah-kisah heroik nan dan mengagumkan. Tak melulu soal perang, tapi juga kiprah para pejuang di dalamnya yang sarat akan inspirasi. Kisah tersebut ada pada sosok pria bernama Abah Landoeng, yang ternyata merupakan guru penyanyi Iwan Fals saat masih duduk di bangku SMP 5 Bandung.
Oleh Iwan Fals, dirinya menjadi inspirasi bagi lagu berjudul “Oemar Bakrie” yang diciptakan pada 1981. Sejak zaman penjajahan hingga Indonesia meraih kemerdekaan, Abah Landoeng yang lahir di Bandung, 11 Juli 1926 itu telah menjadi seorang guru yang mengajar tanpa dibayar. Dengan mengayuh sepedanya, ia menemui siapa saja yang tidak bisa baca tulis, untuk kemudian diajari oleh dirinya. Hal tersebut berlangsung sejak zaman Jepang.
Abah Landoeng pertama kali mengajar dari zaman Jepang pada 1942. Bukan layaknya guru yang berdiri di depan kelas, ia berkeliling kota Bandung dengan mengayuh sepeda untuk mencari murid-murid yang belum bisa membaca dan menulis. Bergerak menyusuri jalanan di pagi hari, ia berangkat dari rumahnya di jalan Citarum. Jika bertemu tukang panggul atau petani, ia akan bertanya apakah mereka sudah bisa baca.
Sebagai lulusan Algemeen Metddelbare School (AMS-setingkat SMA, Abah Landoeng tergerak untuk terus menularkan ilmu yang dimilikinya kepada mereka yang membutuhkan. Muridnya pun datang dari beragam latar belakang. Mulai dari tukang panggul, petani, hingga para saudagar kaya raya. Untuk yang terakhir, para murid dari kalangan pengusaha itu kebanyakan buta huruf meski ahli soal perdagangan dan menghitung.
Seperti yang telah disinggung di awal kalimat, niat mulia dan keikhlasan dari seorang Abah Landoeng menginspirasi musisi Iwan Fals. Di mana dirinya diabadikan dalam lagu berjudul Oemar Bakri, yang tetap setiap mengabdi demi keinginan untuk mencerdaskan anak bangsa. Apa adanya tanpa memiliki tujuan dan maksud lainnya, lagu tersebut memang lekat dengan sosok Abah Landoeng.
BACA JUGA: Kisah Kakek 91 Tahun yang Jadi Saksi Horornya Tentara Jepang di Indonesia
Beruntung Indonesia memiliki sosok seperti Abah Landoeng di atas. Hidup di zaman yang serba sulit karena penjajahan dan peperangan, niat mulianya untuk memberantas kebodohan di tengah-tengah bangsa sendiri bisa menjadi teladan yang baik. Terutama pada kehidupan modern saat ini. Semoga ada sosok Abah Landoeng lainnya yang bisa meneruskan cita-cita mulianya untuk negeri ini. Merdeka!
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…