Pernah mendengar nama Kepiting Alaska? Kepiting ini terkenal karena harganya yang sangat mahal. Yap, di salah satu restoran seafood paling tersohor di Jakarta, The Holy Crab bisa dihargai 1-1.2 juta per kilo. Sedangkan untuk menu Live King Crab dibanderol sebesar 4 juta per 2 kilonya. Mahal banget enggak tuh, gaes?
Usut punya usut, bukan tanpa sebab kepiting ini mahal harganya. Di samping habitatnya yang memang hidup di perairan Alaska, untuk mendapatkan satu ekor kepiting ini saja nyawa menjadi taruhannya. Jadi, enggak heran kalau kemudian ia dijual dengan harga selangit.
Bukan hal yang mengherankan kalau hewan laut yang satu ini diberi nama Alaskan King Crab, sebab habitatnya memang di perairan lepas pantai Alaska, salah satu negara bagian Amerika Serikat pasca dibeli dari Rusia pada 1867 silam. Kepiting ini terkenal dengan tiga jenis, yaitu Kepiting Raja Merah, Kepiting Raja Biru, dan Kepiting Raja Emas. Jika mungkin kamu bisa mengonsumsi seafood satu ini, maka kemungkinan itu adalah hasil impor dari luar negeri.
Untuk kamu ketahui, proses penangkapan Kepiting Alaska ini hanya dilakukan pada bulan-bulan musim dingin seperti Oktober dan Januari alias saat di mana kepiting keluar dari sarangnya. Masa penangkapannya pun berlangsung sangat singkat, yakni sekitar 4-5 hari saja. Jadi dalam rentan waktu tersebut para nelayan yang memburu kepiting ini berlomba mendapatkan hasil yang terbanyak.
Pada bulan Oktober-Januari ini cuaca Alaska sedang ekstrem-ekstremnya, sehingga para penangkap kepiting harus sangat hati-hati. Cuaca yang ekstrem ini menyebabkan ombak-ombak di laut lepas mengamuk. Petir, badai, bongkahan es, dan hujan lebat menjadi sahabat para nelayan. Mereka bisa saja kehilangan nyawa saat sedang bertugas memburu para Alaskan Crab. Melansir dari website howstuffworks dalam artikel ‘How Rough Waves Work’, pada tahun 2007, total 128 dari 100.000 nelayan meninggal saat menangkap Kepiting Raja Alaska. Kematian para nelayan ini disebabkan karena ganasnya cuaca perairan Alaska yang menghantam kapal-kapal mereka.
Dari pernyataan di atas, harga akan bertambah mahal kalau seseorang membeli kepiting sudah dalam bentuk masakan. Mahalnya harga kepiting Alaska ini sudah menjadi rahasia umum. Oleh karena itu, hanya orang-orang tertentu saja yang memang mau membeli dan memakan kepiting ini. Kalau untuk orang yang biasa-biasa saja, menyantap seafood yang biasa kita temui di kebanyakan restoran juga sudah maknyus.
BACA JUGA: Deretan Pekerjaan dengan Gaji Termahal di Dunia, Ada yang Sehari dapat Semilyar!
Itulah hal yang menyebabkan kepiting Alaska dihargai selangit, karena ada banyak sekali pengorbanan di dalamnya. Fakta unik lain adalah, para pekerja yang bertaruh nyawa ini juga dibayar sangat mahal loh. Setiap bulan, mereka bisa diberikan gaji sebesar 20 ribu USD atau sekitar 244 juta rupiah.
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…