Masyarakat luas telah hafal di luar kepala tentang sosok Kartini jika dikaitkan dengan emansipasi wanita. Pemikiran-pemikirannya yang mendobrak adat dan tradisi yang mengekang hak wanita untuk memperoleh pendidikan dan berpartisipasi aktif dalam berbagai sisi kehidupan, begitu menggema. Namun tentang perjalanannya memahami agama yang dianut Kartini, tak banyak yang tahu.
Perempuan kelahiran Jepara ini sejak belia gemar bersosialisasi dengan teman-teman yang notabene berbeda agama dengannya. Maka tak heran jika beberapa pihak menyebutkan bahwa pemikiran kebarat-baratan yang ada dalam tulisannya terpengaruh oleh teman-temannya tersebut. Hal ini pun dipengaruhi pendidikan agama yang minim dalam keluarganya kala itu. Namun dalam perjalanan hidupnya Kartini menemukan agama Islam bahkan sempat berguru pada ulama kenamaan Pulau Jawa pada masa itu.
Diketahui pengajian pertama Kyai Sholeh Darat yang diikuti Kartini di rumah Bupati Demak membuatnya tergugah sekaligus penasaran. Kemudian Kartini mendesak pamannya agar bersedia menemaninya untuk bertemu dengan sang Kyai. Seakan bertemu orang yang tepat, ternyata Kyai Sholeh Darat mempunyai kitab-kitab beserta terjemahannya dalam Bahasa Jawa. Kartini pun merasa sangat bahagia dan dari sinilah mulanya sang tokoh emansipasi mengerti Islam dengan sesungguhnya. Sejak saat itu, Kartini rajin mengikuti pengajian rutin dilakukan di rumah pamannya. Semakin hari, pemahamannya terhadap Islam kian bertambah.
Pemahaman Kartini semakin baik dan memandang banyaknya nilai-nilai positif yang terkandung dalam agama Islam. Apalagi saat Kartini menikah dengan suaminya, Kartini pun diberikan semua kitab-kitab berbahasa Jawa oleh Kyai Saleh Darat. Seperti pada salah satu surat yang Kartini tulis, “Seorang tua di sini karena girangnya menyerahkan kepada kami semua kitab-kitabnya naskah bahasa Jawa, banyak pula yang ditulis dengan huruf Arab. Kami pelajarilah kembali membaca dan menulisnya”
Begitulah perjalanan kehidupan Kartini sampai menemukan keyakinan yang begitu mantap terhadap agama Islam. Tentu dalam hal ini peran sang paman dan Kyai Saleh Darat juga amat besar. Dan saat Kartini meninggal dunia, besar kemungkinan sudah dalam keyakinan yang kuat terhadap Islam.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…