21 April adalah Hari Kartini, perayaan ini adalah bentuk penghargaan kepada R.A Kartini atas jasanya membuat wanita bisa mengenyam pendidikan dan tak dibedakan dengan lelaki. Perjuangan Ibu Kartini masih berlanjut hingga sekarang, diteruskan oleh para wanita-wanita hebat yang berjuang dalam bidang mereka masing-masing, entah itu guru, dokter, atau bahkan ibu rumah tangga.
April 2020 ini, Hari Kartini bertepatan dengan wabah corona yang masih terus memakan korban di Indonesia. Selama corona ini, ada banyak sekali perempuan yang berjuang dan menjadi pahlawan untuk orang-orang di sekeliling mereka. Para perempuan ini juga memastikan bahwa mereka bekerja untuk memperbaiki keadaan. Inilah Kartini kita hari ini.
Selama wabah corona ini, para dokter berjuang untuk menyembuhkan para pasien yang terinfeksi virus corona. Mereka rela meninggalkan keluarga di rumah agar pasien bisa selamat. Bahkan, bukan hanya jam kerja saja yang bertambah, pekerjaan mereka menjadi semakin berat karena risiko terkena virus semakin besar. Para dokter ini merelakan waktu tidur mereka berkurang. Bahkan, selama corona ini sudah banyak sekali dokter yang gugur dan meninggal.
Selain dokter, ada para perawat yang juga stand by mengurus apapun yang dibutuhkan oleh pasien. Mereka menjadi orang terpenting kedua di rumah sakit. Dengan memakai APD lengkap, para perawat ini membiarkan wajah mereka luka) akibat terlalu lama memakai masker). Bahkan, ada pula yang meninggal dunia karena terinfeksi virus dari pasien yang mereka rawat.
Mereka yang berprofesi sebagai jurnalis dan diharuskan turun ke lapangan juga layak kita apresiasi. Di tengah pandemi yang kian membuat khawatir, mereka masih terus memaparkan berita-berita terkini dari berbagai lapisan masyarakat. Saat orang lain bisa dengan tenang dan aman diam di dalam rumah, mereka harus keluar dan memberikan informasi untuk publik. Untuk semua para jurnalis perempuan yang masih bekerja di luar sana, di manapun kalian berada semoga sehat selalu!
Di tengah pandemi corona ini, kegiatan belajar mengajar juga masih berlangsung. Ada yang sudah pindah ke platform online, ada pula yang masih harus pergi ke sekolah. Untuk kalian, para guru-guru perempuan yang masih terus semangat memberikan materi kepada siswa, terima kasih tak terhingga kami ucapkan. Terima kasih karena sudah bersabar menghadapi banyak ocehan orang tua yang kewalahan karena harus belajar dan mendampingi anak mereka.
Selama corona masih terus ada, kita tentu menghadapi hari yang sulit. Namun, kita bisa berjuang melakukan hal yang baik seperti yang sudah dilakukan oleh R.A Kartini di masa lalu. Bisa dengan membantu yang membutuhkan, memberantas berita-berita hoaks, tidak impulsive dan belanja seperlunya saja, serta bekerja cerdas lalu tetap tinggal di rumah.
BACA JUGA: Orang Tua Siswa Tak Punya Ponsel, Guru di Sumenep Ini Sanggupi Ngajar dari Rumah ke Rumah
Saat ini, semua orang –bukan hanya kamu saja—sedang berada dalam kondisi yang sulit. Ada yang tidak bisa lagi bekerja, ada yang bekerja dengan gaji yang tak seberapa, ada pula yang harus berjaga di rumah sakit tanpa kenal waktu. Kita ucapkan terima kasih untuk semua yang sudah berjuang ya. Kalau kamu sudah melakukan apa hingga saat ini?
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…