Categories: Trending

3 Kapal Indonesia Dibakar dan 13 Sisanya Diusir Australia karena Penangkapan Ikan Ilegal

Beberapa tahun lalu, sempat heboh berita tentang kapal Indonesia yang menangkap kapal Vietnam akibat penangkapan ikan asing di perairan Laut Natuna. Namun sekarang kapal Indonesia berganti tertangkap tentara Australia, lantaran beberapa nelayan sedang melakukan pencurian ikan di wilayah perairan Canberra, Australia Utara.

Karena nelayan Indonesia melakukan pelanggaran tersebut, sejumlah pasukan perbatasan Australia (ABF), tak tanggung-tanggung menghanguskan tiga kapal nelayan Indonesia. Mereka melakukannya dengan cara membakar kapal Indonesia. Lalu, bagaimana bisa nelayan Indonesia melakukan pelanggaran seperti ini? Apa penyebab sebenarnya? Boombastis.com memaparkan beberapa informasi penting yang perlu kamu simak tentang peristiwa ini.

Laporan penangkapan ikan diperoleh dari seorang operator kapal wisata lokal

Kapal Indonesia Dibakar [Sumber Gambar]
Dilansir dari CNN Indonesia, kedatangan kapal Indonesia itu diketahui oleh seorang operator kapal wisata lokal Australia. Menurut pihak pasukan ABF, datangnya kapal asing yang berasal dari Indonesia ini, dapat menyebabkan kasus pembajakan di beberapa wilayah perairan Australia. Oleh karena itu, pasukan perbatasan Australia menangkap 16 kapal Indonesia untuk melindungi seluruh wilayah perairan Australia dari penangkapan ikan secara ilegal.

Nelayan Indonesia tidak terkejut walau semua hasil dan peralatannya disita

Nelayan tidak kaget [Sumber Gambar]
Ratusan kilogram hasil tangkapan kapal Indonesia disita pihak Australia, termasuk semua peralatan dari kapal Indonesia. Herannya, nelayan Indonesia tidak merasa kaget. Bahkan, para nelayan patuh dengan peraturan hukum yang ditetapkan. Laksamana Hill, komando pasukan ABF, menjelaskan bahwa beberapa nelayan Indonesia memang berstatus residivis karena sudah pernah tertangkap sebelumnya. Illegal fishing digencarkan oleh para nelayan, lantaran terdesak masalah ekonomi.

Pihak Australia tidak menahan dan mengadili nelayan Indonesia

Kapal Australia [Sumber Gambar]
Tidak ada tuntutan hukum dari Pasukan Perbatasan Australia. Mereka hanya membakar tiga kapal dan mengeluarkan 13 kapal nelayan Indonesia dari perairan Australia. Hal ini sebagai wujud Pasukan ABF untuk melindungi seluruh perairan Australia, dari lonjakan kasus pembajakan dan penangkapan ikan secara ilegal yang dilakukan oleh nelayan asing .

Sejauh ini Menteri Luar Negeri Indonesia masih menunggu konfirmasi dari pihak Australia

Kemlu Berbicara [Sumber Gambar]
Karena pembakaran kapal Indonesia oleh Australia menjadi heboh di dunia maya, akhirnya Teuku Faizasyah selaku juru bicara Kemlu RI ikut merespon kejadian ini. Dia menegaskan bahwa penjelasan kasus ini perlu mendapatkan konfirmasi lebih lanjut dari kedubes RI yang ada di Australia. Jadi, informasi ini masih membutuhkan fakta yang jelas untuk membuktikan kebenarannya. Dalam twitternya di @Kemlu_RI, pihak Kemlu RI masih mengusut kejadian ini.

Susi Pudjiastuti kembali menggencarkan ‘Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan’

Penenggelaman kapal pencuri ikan, juga diserukan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia. Bukan tanpa alasan, siapa pun yang melakukan pemancingan ikan ilegal akan ditenggelamkan, tidak peduli kapal luar negeri atau kapal dari Indonesia sekali pun. Begitulah saran yang dituturkan oleh Susi Pudjiastuti. Hal ini karena illegal fishing sama halnya dengan tindakan mencuri.

Tenggelamkan Kapal [Sumber Gambar]
Kejadian ini tidak satu kali terjadi. Pihak Australia sudah pernah melakukan pembakaran kapal nelayan Indonesia sebelumnya di tahun 2017 dan tahun 2019 dengan kasus yang serupa. Namun, kejelasan tentang kejadian pembakaran kapal baru-baru ini masih menunggu konfirmasi dari pihak terkait.

BACA JUGA: Kapal Vietnam Curi 1 Ton Ikan Ditangkap, Ada yang Sampai Terbakar dan Tenggelam

Terlepas dari pihak Australia dan Indonesia, bagaimana pun juga penangkapan ikan secara ilegal merupakan tindakan yang tidak dibenarkan. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh perekonomian negara tetapi juga lingkungan laut. Adanya penangkapan ikan liar secara besar-besaran bisa mengakibatkan kerusakan biota dan ekosistem laut. Semoga dengan ini, tidak ada lagi yang melakukan pengangkapan ikan secara ilegal, baik nelayan asing atau dari negara sendiri.

Share
Published by
Nikmatus Solikha

Recent Posts

Lagi Ramai, Penipuan Modus ‘Cari iPhone Hilang,’ Waspadai Ciri-Cirinya

Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…

2 days ago

Rombongan Klub Motor Sunmori VS Warga Pengguna Matic Berujung Emosi

Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…

3 days ago

Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Cianjur, Korban Terus Bertambah

Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…

6 days ago

Wafatnya Tinggalkan Duka, Inilah Pesan dan Kesan Indah Paus Fransiskus Bagi Indonesia

Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…

1 week ago

Katanya Krisis Ekonomi Kok Malah Borong Emas, Ada Apa?

Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…

1 week ago

Beruntun, Terungkapnya 3 Kasus Pelecehan Pasien oleh Dokter yang Bikin Miris

Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…

2 weeks ago