Categories: Inspirasi

Hidup Pas-pasan, Kakek 92 Tahun ini Justru Bisa Makmur Karena Kebiasaan Uniknya

Ada banyak cara untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dikala usia telah menapaki senja. Contohnya adalah dengan memperbaiki kualitas ibadah yang semakin ditingkatkan, serta melakukan beragam kebaikan sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama yang dianut. Hal tersebut tampaknya telah dipraktikan dengan baik oleh sosok kakek 92 tahun ini.

Diusia yang telah uzur, alih-alih bermalas-malasan, kakek yang berprofesi sebagai pengajar baca Al-qur’an tersebut, semakin giat melakukan aktivitasnya sehari-hari. Meski hidup pas-pasan, ternyata kakek Asrori juga melakukan kegiatan sampingan yang tak banyak dilakukan oleh orang seusinya. Bahkan, dirinya bisa hidup makmur meski dengan gaji yang tak seberapa. Rahasia apa yang dilakukan oleh kakek Asrori? simak selengkapnya dibawah ini

Sosok Guru ngaji yang tak pernah menyerah

Sosok Guru Ngaji yang dermawan [sumber gambar]
Diusianya yang telah sepuh, kakek Asrori begitu giat menumpuk amal kebaikan, sebagai bekal dirinya ketika telah tiada nanti. Salah satunya dengan menjadi seorang guru ngaji yang mengajarkan ayat-ayat suci Al-qur’an. Yang mengaharukan, meski penghasilannya hanya Rp800 ribu pebulan, namun kakek 3 anak dengan 10 cucu tersebut tetap giat menebarkan ilmunya, khususnya kepada anak-anak kecil disekitar tempat tinggalnya.

Niat tulus membantu orang lain meski hidup pas-pasan

Tulus membantu meski pas-pasan [sumber gambar]
Ada hal sangat menarik dari sosok kakek Asrori. Meski penghasilannya pas-pasan, namun tekadnya untuk membantu sesama seolah tak pernah padam dari hatinya. Saat itu, ia tergerak untuk bersedekah makanan bagi mereka yang memang sedang kelaparan. Selain itu, sedekah dalam bentuk makanan tersebut, merupakan niatan dari dirinya sendiri untuk membantu seorang janda tetangganya yang berjualan nasi  bungkus. Yang hebat, kakek Asrori bahkan menyisihkan sekitar 50 persen pendapatannya untuk membeli makanan tersebut.

Berkeliling dan membagikan nasi bungkus cuma-cuma

Rela berkeliling membagikan nasi bungkus [sumber gambar]
Dengan semangat tanpa kenal lelah, kakek Asrori setia menyusuri jalanan dengan sepeda onthel kesayangannya. Di kiri dan kanan stang sepedanya, telah tergantung beberapa tas platik besar yang berisi nasi bungkus, lengkap dengan lauk pauknya. Kakek asli Semarang tersebut, secara rutin tiap hari Jum’at, bersedekah makanan kepada mereka yang membutuhkan. Hal inilah yang menjadi kebiasaan unik kakek Asrori selama ini.

Mampu naik haji dari hasil tabungannya

Bisa menabung dan naik haji [sumber gambar]
Tak disangka, kebesaran Tuhan diperlihatkan pada sosok kakek Asrori ini. Meski secara logika matematis penghasilannya pas-pasan, namun ternyata takdir berkata lain. Kakek Asrori yang menyisihkan sebagian penghasilannya untuk bersedekah tersebut, ternyata mampu menunaikan ibadah haji dengan uang tabungan pribadinya. Terbukti, kebiasaan uniknya dalam bersedekah makanan, mampu mengantarkan dirinya berkunjung ke tanah suci.

Prinsip hidup yang menggetarkan hati

Berbagi bersama jadi prinsip hidup [sumber gambar]
Dibalik kesederhanaan penampilannya, Kakek Asrori ternyata mempunyai prinsip hidup yang mampu mengguncang hati setiap orang. Meski hidup pas-pasan di hari tuanya, semangatnya dalam berbagi ilmu dan bersedekah terhadap sesama, seolah tak pernah padam dari dirinya. Usia bukan batasan untuk berhenti bersedekah, menjadi sebuah motto hidup yang senantiasa bersemayam jauh di dalam lubuk hatinya. Karena prinsip itulah, yang kelak akan menjadi bekal bagi dirinya, agar senantiasa selamat mengarungi kehidupan di dunia maupun akhirat.

Tak pelak, kisah kedermawanan kakek Asrori tersebut menjadi tamparan yang keras bagi diri kita. Disaat sebagian lainnya sering berkeluh kesah menyalahkan takdir dan nasibnya, kakek Asrori justru meperlihatkan kebalikannya. Di tengah kesulitan hidupnya yang pas-pasan, ia masih bisa bersedekah, menyisihkan sebagian hasil keringatnya membantu sesama. Peduli sesama dengan niat tulus yang ikhlas semata-mata sebagai sarana beribadah, merupakan sebuah “jalan pintas” yang bisa di contoh dari sosok kakek Asrori ini.

 

 

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

13 hours ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

2 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

5 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

2 weeks ago

Misteri Kematian Ibu Muda di Gresik, Uang Raib hingga Saksi Ditemukan Meninggal

Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…

4 weeks ago