Ada banyak cara untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dikala usia telah menapaki senja. Contohnya adalah dengan memperbaiki kualitas ibadah yang semakin ditingkatkan, serta melakukan beragam kebaikan sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama yang dianut. Hal tersebut tampaknya telah dipraktikan dengan baik oleh sosok kakek 92 tahun ini.
Diusia yang telah uzur, alih-alih bermalas-malasan, kakek yang berprofesi sebagai pengajar baca Al-qur’an tersebut, semakin giat melakukan aktivitasnya sehari-hari. Meski hidup pas-pasan, ternyata kakek Asrori juga melakukan kegiatan sampingan yang tak banyak dilakukan oleh orang seusinya. Bahkan, dirinya bisa hidup makmur meski dengan gaji yang tak seberapa. Rahasia apa yang dilakukan oleh kakek Asrori? simak selengkapnya dibawah ini
Sosok Guru ngaji yang tak pernah menyerah
Niat tulus membantu orang lain meski hidup pas-pasan

Ada hal sangat menarik dari sosok kakek Asrori. Meski penghasilannya pas-pasan, namun tekadnya untuk membantu sesama seolah tak pernah padam dari hatinya. Saat itu, ia tergerak untuk bersedekah makanan bagi mereka yang memang sedang kelaparan. Selain itu, sedekah dalam bentuk makanan tersebut, merupakan niatan dari dirinya sendiri untuk membantu seorang janda tetangganya yang berjualan nasi bungkus. Yang hebat, kakek Asrori bahkan menyisihkan sekitar 50 persen pendapatannya untuk membeli makanan tersebut.
Berkeliling dan membagikan nasi bungkus cuma-cuma
Mampu naik haji dari hasil tabungannya
Prinsip hidup yang menggetarkan hati
Tak pelak, kisah kedermawanan kakek Asrori tersebut menjadi tamparan yang keras bagi diri kita. Disaat sebagian lainnya sering berkeluh kesah menyalahkan takdir dan nasibnya, kakek Asrori justru meperlihatkan kebalikannya. Di tengah kesulitan hidupnya yang pas-pasan, ia masih bisa bersedekah, menyisihkan sebagian hasil keringatnya membantu sesama. Peduli sesama dengan niat tulus yang ikhlas semata-mata sebagai sarana beribadah, merupakan sebuah “jalan pintas” yang bisa di contoh dari sosok kakek Asrori ini.