Hobi memelihara burung kini sudah makin merambah di masyarakat. Jangankan orang biasa, presiden Jokowi pun juga ikut menggelutinya. Buktinya beberapa waktu yang lalu beliau sempat menawar burung Jalak dengan harga 250 juta. Hal membuktikan kalau memelihara burung, selain bikin stres hilang karena mendengar kicauannya, juga bisa saja buat tajir.
Pun demikian, tak semua penghobi serupa bisa seberuntung pria yang peliharaannya mau dibeli presiden. Pasalnya tentu ada trik khusus dan pengorbanan berat agar burung bisa juara serta dijual mahal. Berikut adalah beberapa cara yang digunakan para pemilik juara kicau agar burungnya selalu berjaya.
Makanan bagi burung, ibarat bahan bakar untuk sebuah mesin. Oleh sebab itu tak boleh asal-asalan perlu hati-hati dalam memberikannya makan pasalnya bisa saja dampaknya. Semisal kita berikan keroto atau jangkrik, mungkin burung akan bersuara kencang , namun sayang justru kadang bulunya mengalami rontok. Oleh sebab itu kita cari pakan yang benar manjur namun minim efek samping, semisal seperti Phoenix. Bukan tanpa alasan, pakan itu dipilih karena memang berisi biji-bijian unggul serta dicampur dengan millet pilihan. Bahan tersebut membuat burung kesayangan tak hanya sehat tapi juga lincah.
Di balik burung-burung mahal yang setara harga mobil, tentunya dulu ada usaha keras dari para pemiliknya. Ya usaha keras serta terus-terusan mengikuti lomba dan jadi juara tentunya membuat harga seekor burung melambung tinggi. Bisa dibilang hal itu adalah harga wajar mengingat banyak hal yang dilewati.
Seminggu terakhir jagad dunia maya, baik media sosial maupun media online diramaikan oleh satu nama,…
Hati-hati bikin seseorang jadi guyonan. Apalagi kalau yang dibikin meme adalah sosok sekelas menteri, seperti…
Makin ramai jalanan, makin besar potensi keributan. Itu pula yang dialami oleh Faisal, karyawan dan…
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…