Seperti halnya rezeki dan jodoh, kematian merupakan rahasia yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Mau itu mati dalam keadaan baik atau malah buruk, tidak ada satu manusia di dunia ini yang tahu bagaimana kelak keadaan kematiannya. Terlepas daripada itu, namun yang pasti setiap orang ingin meninggal dalam keadaan sebaik-baiknya, atau istilahnya khusnul khotimah.
Berbicara tentang khusnul khotimah, tanda-tandanya bisa dilihat dari banyak kejadian. Misalnya yang paling mengguncang belakangan ini adalah kisah kematian seorang imam yang terjadi di Samarinda. Entah apa amalan sang imam semasa hidup, tapi ia dimatikan dalam keadaan yang luar biasa. Tepat di rokaat ketujuh sholat terawih, Allah memanggilnya untuk selamanya. Kejadian ini pun bikin haru para jamaah. Seperti apa kisahnya? Simak ulasannya berikut.
Jakarsih, pria yang berumur 60 tahun itu, memang dikenal warga sebagai sosok yang alim. Pria yang biasa disapa pak haji itu, mulai dari masa mudanya memang dikenal sebagai orang yang berbakat menjadi imam sholat di masjid. Sejak saat itulah, Jakarsih diamanati sebagai seorang imam sholat berjama’ah. Selain itu keseharian Jakarsih sendiri dikenal dengan sangat baik.
Tepatnya pada hari pertama bulan ramadhan, Jakarsih diamanahi untuk menjadi imam dalam sholat tawarawih di Langgar al-Fajri Samarinda. Namun dia tidak menyangka bahwa itu merupakan tarawih terakhirnya di awal bulan puasa ini. Pasalnya dalam rakaat ketujuh, Jakarsih sudah ambruk tidak sadarkan diri.
Tumbangnya Jakarsih saat rakaat ketujuh tidak membuat sholat tarawih selesai begitu saja. Melihat imamnya tumbang tumbang, Hadardi makmum yang tepat berada di belakang Jakarsih dan wajib menggantikannya sebagai pemimpin sholat tarawih. Sedangkan Helmi anak Jakarsih menyadari saat tubuh ayahnya itu roboh, sudah tidak ada nafas lagi yang dihembuskan oleh almarhum. Namun tubuh Jakarsih tetap dibawa ke rumah sakit untuk memastikan hal tersebut.
Sebelumnya, ternyata Jakarsih sudah sempat mendapatkan firasat mengenai kejadian tersebut. Tepatnya saat imam masjid itu berkomunikasi melalui telepon dan mengatakan pada sahabatnya kalau dia sudah tidak kuat lagi berdiri lama untuk mengimami di masjid. Ternyata perkataan tersebut merupakan firasat bahwa waktu Jakarsih tidak lama lagi di dunia ini.
Memang sungguh indah cerita Jakarsih ini, mendapatkan dicabut nyawanya saat tengah beribadah. Jika hidup dipenuhi oleh kebaikan dan amal shaleh, kelak kematian indah pun menanti juga. Mari kita doakan agar alamarhum Jakarsih ini benar-benar khusnul khotimah, dan kita pun juga kelak juga mendapatkannya.
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…