Calonarang dirusak [image source]
Belakangan ini, berita tentang dirusaknya situs peninggalan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab memang bikin gempar. Diketahui pertama kali pada tanggal 23 Juli, situs Calonarang yang berada di Dusun Butuh, Sukorejo, Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur dicoret-coret dengan tulisan “Ini bukan tempat dipuja, Ingat Allah murka seperti Aceh, Sunami“.
Sebelumnya, situs tersebut memang kerap dikunjungi oleh orang-orang ritual sesuai kepercayaan mereka seperti membakar dupa, membawa sesaji, dan menabur bunga. Adanya pihak yang mencoret-coret sontak saja bikin geger, sebagian besar geram, namun sebagian yang lain juga memahami jika niat pelakunya baik. Namun, hingga saat ini polsek Gurah terus menyelidiki kasus tersebut dan meminta keterangan warga setempat. Baik buruknya niat merusak situs, banyak yang kurang setuju jika peninggalan sejarah harus jadi korban. Dari hasil survei, beginilah hukuman yang pantas diberikan pada perusak situs sejarah.
Salah seorang netizen beranggapan jika si pengerusak sudah seharusnya bertanggung jawab. Hal itu bisa dilakukan dengan memperbaikinya hingga kembali seperti semula. Namun, jika tidak sanggup, netizen beranggapan jika potong tangan bisa jadi solusi.
Ziarah dengan membawa sesaji, membakar dupa hingga menabur bunga mungkin tidak sesuai dengan ajaran Islam. Namun, netizen beranggapan jika agama di negeri ini bukan hanya satu. Masyarakat di Indonesia memiliki kepercayaan masing-masing. Dan lagi, jika aktivitas yang selama ini dijalani di situs Calonarang membuat beberapa pihak kurang senang, merusak bukanlah jalan keluar terbaik.
Salah seorang warganet berpendapat jika sejarah adalah harta yang tak ternilai. Situs, adat, dan budaya adalah peninggalan nenek moyang. Terlebih, Islam sendiri juga memiliki pendahulu, yaitu para wali yang menyebarkan agama dengan pendekatan adat Jawa.
Seperti kita ketahui jika Indonesia memang negeri toleransi. Ada beberapa kepercayaan yang legal di Indonesia, banyak juga kebudayaan yang jadi warisan leluhur. Jika tidak suka dengan beberapa kebudayaan, harusnya tak perlu sampai mencoret-coret dan merusak situs Calonarang.
Itulah beberapa hukuman yang dianggap pantas diterima oleh para oknum perusak situs peninggalan sejarah. Sebaik apapun niat seseorang, merusak sesuatu memang bukan jalan keluar terbaik. Apapun agama kita, sebaiknya tetap menjaga perilaku, terlebih pada sesuatu yang jadi kepercayaan orang lain.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…