Harga Minyak Dunia Turun Akibat Banyaknya Stok Minyak Mentah Amerika Serikat
New York — Harga minyak mentah dunia terus turun pada Kamis (20/11) waktu setempat. Hal tersebut terjadi karena persediaan minyak mentah Amerika Serikat meningkat pada pekan lalu.
Untuk pengiriman bulan Desember, minyak mentah jenis sweet oil turun USD 1,03 atau sekitar Rp 12.530 yang setara dengan 1,4 persen menjadi USD 74.61 atau sekitar Rp 907.631 per barel di New York Mercantile Exchange, Amerika Serikat. Sementara minyak mentah Brent turun sekitar 1.1 persen ke posisi USD 78,47 atau sekitar Rp 954.588 per barel di ICE Futures Europe, London, Inggris.
Stok minyak mentah AS naik 2,6 juta barel menjadi 381,1 juta barel per hari untuk pekan yang berakhir 14 November. Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), hal ini melampaui ekspektasi pasar. Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah AS, juga naik 720 ribu barel menjadi 23,24 juta barel.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memompa sepertiga dari minyak mentah dunia, akan mengadakan pertemuan tentang produksi berikutnya di Wina pada 27 November. OPEC semakin mungkin untuk memotong produksi mereka selama pertemuan November.
Anggota OPEC telah terpecah tentang apakah akan memangkas produksi atau tidak. Venezuela secara terbuka menyerukan pemangkasan dan Iran mengisyaratkan kebutuhan untuk mengurangi produksi. Namun, Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar dunia, lebih memilih untuk menurunkan harga guna mempertahankan pangsa pasarnya daripada mengurangi produksi.
Beberapa anggota OPEC, termasuk Arab Saudi mengungkapkan pemotongan biaya produksi memang diperlukan. Arab Saudi sendiri telah mengurangi harga ekspor minyak mentah ke pasar Amerika Serikat.
Langkah ini sebagai upaya mempertahankan pangsa pasar karena menghadapi persaingan produksi minyak tersebut. Negara lain seperti Iran, Venezuela dan Ekuador juga telah mengurangi produksi.
Para analis memperkirakan pasokan minyak akan turun sebanyak 1 juta barel pada pekan keempat bulan November. Berdasarkan perkiraan pada analis tersebut, bulan Desember mendatang akan dirumuskan harga blendstock atau RBOB akan naik 0,8 persen ke posisi USD 2.0432 atau sekitar Rp 24.856 per galon.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…