Semasa berkuasa di bawah pemerintahan rezim Orde Baru, Presiden Soeharto menjadi sosok yang bisa dibilang tak tersentuh oleh siapa pun. Namun, hal tersebut ternyata tak berlaku bagi sosok Wimanjaya K. Liotohe . Pria asal Sangihe, Sulawesi Utara itu, sukses membuat Soeharto murka lewat kritikan tajam lewat karya buku-buku yang ditulis oleh dirinya.
Tak butuh lama bagi Wimanjaya untuk menjadi incaran aparat dan loyalis dari The Smilling General. Dilansir dari tirto.id, dirinya pun lantas menjadi salah satu orang yang paling dicari oleh tangan-tangan kekuasaan tirani Soeharto. Usahanya dalam mengkritik pada trilogi buku yang dianggap menguak aib penguasa pada saat itu, membuat Wimanjaya bertaruh nyawa di setiap waktu.
Sebagai sosok yang kritis, Wimanjaya yang tak setuju dengan kebijakan Soeharto dalam menjalankan pemerintahannya, mulai melancarkan kritikannya. Sebagai Akademisi dan bekas kepala sekolah, pria kelahiran Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, tanggal 9 Mei 1933 itu, melancarkan ‘serangannya’ lewat tulisan-tulisan yang kemudian dibukukan.
Soeharto yang murka terhadap tulisan-tulisan dalam buku Wimanjaya, kemudian disebut sebagai penulis gila yang ingin menjatuhkan namanya. Isinya memang luar biasa pedas dan menohok batin dari Presiden ke-2 Indonesia itu. Primadosa misalnya. Buku terbitan Yayasan Eka Fakta Kata itu, memuat 1.400 halaman yang seluruhnya mengungkap dosa-dosa Soeharto.
Sampai pada akhirnya, Wimanjaya berhasil diciduk aparat keamanan pada tanggal 13 April 1994. Kala itu, dirinya diinterogasi dengan tuduhan penghinaan terhadap presiden. Meski disertai dengan ancaman pencekalan dan diancam hukuman penjara selama 7 tahun 4 bulan, tanpa alasan jelas, Wimanjaya kemudian dilepas kembali.
Beruntung, Wimanjaya akhirnya dibebaskan sebelum Sidang Umum MPR hasil Pemilu 1997 berlangsung. Pada tahun yang sama, tepatnya 3 September 1997, ia diusung oleh Solidaritas Masyarakat Independen sebagai calon wakil presiden RI periode 1998-2003, berpasangan dengan tokoh perempuan dari Mangkunegaran Solo, Raden Ajeng Berar Fathia.
BACA JUGA: 5 Nasihat Menggetarkan dari Soeharto yang Relevan dengan Kondisi Indonesia Pada Saat Ini
Tak banyak sosok yang beruntung seperti Wimanjaya di era kekuasaan pemerintahan Soeharto. Bukan apa-apa, kebanyakan dari mereka yang suka mengkritik rezim Orde Baru kerap menghilang secara misterius alias menjadi korban. Sementara itu, Wimanjaya yang dikenal vokal dalam mengkritik , bisa selamat hingga Soeharto lengser dari jabatannya. Beruntung ya Sahabat Boombastis.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…