Ketika membahas tentang Majapahit, sering kali yang terlintas pertama kali adalah Gajah Mada dengan Sumpah Palapa-nya atau Hayam Wuruk yang menjadi Raja dalam masa keemasan Majapahit. Kedua tokoh ini memang memiliki peran penting dan berjasa besar dalam perkembangan Kerajaan Majapahit.
Meski begitu, tidak hanya dua tokoh ini saja yang punya peran besar dalam kerajaan Majapahit. Sosok lainnya adalah Tribhuwana Tunggadewi, seorang wanita yang bertakhta sebagai Raja di Majapahit dan merupakan pionir dalam usaha perluasan Nusantara.
Raden Wijaya adalah sosok yang mendirikan kerajaan Majapahit. Dalam naskah Nagarakretagama, ia menikahi 4 orang putri Kertanegara yaitu Tribhuwaneswari, Narendraduhita, Jayendradewi, dan Gayatri. Namun menurut Pararaton, istrinya dari Kertanegara hanya dua, dan dua lainnya dari kerajaan Malayu yaitu Dara Petak dan Dara Jingga.
Setelah Raden Wijaya meninggal dunia, Jayanegara naik takhta menggantikan sang ayah. Pada masa kekuasaannya, saudari tirinya yaitu Dyah Gitarja diangkat sebagai penguasa bawahan di Jiwana dengan gelar Bhre Kahuripan. Meski diangkat sebagai penguasa bawahan, kitab Pararaton mengungkapkan bahwa sebenyarnya Jayanegara takut tahtanya terancam oleh dua orang adik tirinya ini.
Sepeninggal Jayanegara, maka seharusnya Gayatri-lah yang naik tahta. Meskipun ia adalah anak bungsu Kertanegara, kemungkinan istri Raden Wijaya yang lain telah wafat, sehingga kekuasaan jatuh ke tangan Gayatri karena Jayanegara tidak memiliki keturunan.
Meski ia adalah wanita dan seorang raja, namun Tribhuwana ternyata juga memiliki keberanian tinggi di medan perang. Pada tahun 1331, terjadi pemberontakan Sadeng dan Keta. Karena Gajah Mada dan Ra Kembar ribut sendiri untuk memperebutkan posisi panglima dalam misi menumpas Sadeng, ia akhirnya berangkat sendiri sebagai panglima perang.
Majapahit mulai melakukan perluasan wilayahnya pada masa pemerintahan Tribhuwanatunggadewi. Ia pula yang mengangkat Gajah Mada sebagai Mahapatih. Pada masa pemerintahan ini pulalah Gajah Mada mengucapkan sumpah Palapa yang menyatakan bahwa ia takkan memakan makanan enak sebelum mempersatukan Nusantara.
Tahun 1350, Gayatri Rajapatni meninggal dunia, bersamaan dengan itu, berakhir pula masa pemerintahan Tribhuwanatunggadewi. Kekuasaan Majapahit kemudian diwariskan ke putranya, Hayam Wuruk. Setelah turun tahta, ia kembali menjadi Bhre Kahuripan.
Meski hanya berperan sebagai raja pengganti untuk menggantikan posisi ibunya, ia tetap memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan Majapahit. Ia adalah sosok yang menjadi pionir dalam usaha perluasan Majapahit dan terus berkembang hingga mencapai masa keemasannya pada pemerintahan Hayam Wuruk, putranya.
Indonesia disebut sebagai negara yang ramah. Tapi itu dulu. Dulu banget sampai tidak ada yang…
Seorang Sekretaris Desa ditangkap pihak Kejaksaan karena selewengkan dana desa untuk kepentingannya sendiri. Yang menarik,…
Makin banyak anak muda Indonesia ketagihan olahraga baru yang bernama padel. Sebuah teknologi yang kira-kira…
Satu lagi gebrakan dari Kepolisian Republik Indonesia dalam memberikan pelayanan terbaik bagi bangsa. Untuk menyebarluaskan…
Katanya gencatan senjata, tapi tampaknya Amerika Serikat tidak akan membuat perang antara Iran dan Israel…
Beberapa hari lalu, perdebatan sengit terjadi di media sosial X. Pemicunya karena seorang turis mancanegara…