Udang radiasi enaknya dimasak apa, ya?
Mungkin itulah cara kita menanggapi berita yang akhir-akhir ini viral di media sosial dan nasional. Beberapa waktu lalu, kita dikagetkan dengan ditolaknya udang ekspor negara kita gara-gara terpapar zat radioaktif.
Isu ini diawali dengan adanya penarikan impor udang radioaktif pada 18 Agustus 2025. Penyebabnya adalah ditemukannya kontaminasi radiasi Cesium-137 (Cs-137) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dari udang beku yang diproduksi oleh PT BMS (Bahari Makmur Sejati).
Usut punya usut, ternyata masalahnya tidak hanya di impor udang saja. Radiasi Cs-137 tersebut ternyata sudah menyebar di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten. Lebih tepatnya di sekitar Kampung Barengkok, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande.
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyebutkan bahwa diduga pencemaran radioaktif di Cikande berasal dari Filipina. Lebih tepatnya sebagai akibat dari adanya impor besi baja yang datang dari negara tersebut dan diperkirakan mengandung zat Cesium tersebut.
Alhasil, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang bergerak cepat dengan merelokasi 19 keluarga di zona merah radioaktif. Caranya dengan menyiapkan rumah kontrakan untuk menampung keluarga-keluarga yang terdiri dari 64 jiwa tersebut.
Untuk mempercepat proses pemulihan kawasan, dibentuklah Satgas Percepatan Penanganan Radiasi pada 15 September 2025. Selang dua hari, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sudah mencopot plang peringatan bahaya paparan radiasi karena diperkirakan sudah aman dari pencemaran Cs-137.
Ancaman penurunan ekspor produksi Indonesia ke Amerika Serikat pun sempat hampir nyata. Beruntung pemerintah melakukan aksi cepat dengan negosiasi ketat dengan FDA AS. Hasilnya, per 31 Oktober 2025, setiap pengiriman udang atau rempah dari daerah Jawa dan Lampung harus disertai sertifikat bebas radioaktif dari Certifying Energy.
Untungnya, pemerintah melalui KKP berhasil meyakinkan FDA untuk menerima kontainer yang sudah terlanjur dikirim dan sedang melaut menuju AS. Namun, dipastikan bahwa barang-barang impor itu akan dicek lebih teliti setelah memasuki negara tujuan.
Tak hanya udang yang merana. Masyarakat di sekitar Cikande pun harus menerima akibat dari adanya paparan radiasi ini. Akibat berhentinya produksi pabrik-pabrik di kawasan tersebut, banyak warga yang terpaksa dirumahkan dan kehilangan mata pencaharian.
Sementara itu dilaporkan bahwa sembilan warga positif terpapar radiasi dan ditangani langsung oleh Kementerian Kesehatan. Proses ini dilakukan dengan tujuan agar penularan radiasi tidak semakin meluas di masyarakat
Sebagian besar pabrik dinyatakan aman, tapi masyarakat kadung khawatir
Berdasarkan pantauan KLH, sekitar 20 dari 22 pabrik yang sebelumnya dinyatakan terkontaminasi, kini sudah memiliki status ‘clean and clear.’ Meski demikian, masyarakat masih tidak tenang. Apalagi daerah yang tercemar tersebut memiliki banyak pabrik yang produksinya mungkin sudah mengalir ke masyarakat.
Belum lagi fakta yang menyebutkan bahwa paparan radiasi Cesium-137 memerlukan waktu yang sangat lama, hingga puluhan tahun sebelum dinyatakan aman dan hilang. Jadi, meski pengumpulan serta pemindahan barang yang dinyatakan terpapar sudah dilakukan, wajar bila ada kekhawatiran akan akibat lanjutannya.
Sebagai catatan, paparan radiasi Cs-137 dalam jumlah kecil bisa memicu reaksi tubuh, seperti mual, muntah, atau lemas, hingga luka bakar pada kulit. Sementara yang terpapar langsung oleh radiasi. Bahaya akan makin menjadi bila Cs-137 menumpuk dalam organ dan merusak sel tubuh, di mana anak-anak dan ibu hamil menjadi kelompok paling rentan dari paparan.
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…
Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…
Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…
Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…
Hong Kong membara! Jumat pagi (28/11/2025), enam gedung 31 lantai di kompleks permukiman Wang Fuk…
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, cuaca hujan kali ini benar-benar menjadi momok bagi rakyat Indonesia. Tak…