Minggu ini dunia dikejutkan dengan gempa bumi yang melanda Kumamoto, Jepang. Gempa bumi tersebut tidak hanya terjadi, tapi sampai ratusan kali yang meninggalkan trauma pada para korban.
Rentetan gempa ini memakan korban tewas kurang lebih 44 orang dan melukai 3 ribu orang lainnya. Bahkan sebanyak 44 ribu orang sudah dievakuasi karena bencana besar ini.
Gempa pertama terjadi pada 14 April 2016 pukul 21:26 waktu setempat dengan kekuatan 6.2 SR dan berlangsung selama 20 detik. Gempa ini termasuk terburuk yang terjadi di Jepang setelah gempa 8.9 SR tahun 2011 lalu. Pusat gempa terjadi di kedalaman 11 kilometer di bawah gunung Kinpu. Lokasi gempa yang begitu dekat dengan permukaan membuat potensi kerusakan menjadi semakin besar.
Situasi semakin memburuk ketika gempa utama dengan kekuatan 7.0 SR terjadi tidak jauh dari lokasi pertama gempa. Getaran gempa ini begitu kuat hingga terasa sampai ke Busan, Korea Selatan. Pemerintah juga sempat mengeluarkan peringatan waspada tsunami untuk area di sekitar laut Ariake dan Yatsushiro. Namun untungnya tsunami tidak terjadi.
Dengan adanya rentetan gempa bumi tersebut, seluruh kota Kumamoto kehilangan pasokan air. Semua penduduk desa Nishihara dievakuasi karena takut bendungan di daerah tersebut akan hancur jika terjadi gempa susulan lainnya. Bandara Kumamoto juga ditutup untuk semua penerbangan kecuali yang bersifat darurat. Begitu juga dengan kereta cepat Kyushi Shinkansen yang harus diberhentikan sementara setelah kereta tersebut keluar jalur akibat gempa.
Airbnb, sebuah situs yang menyewakan rumah, hotel atau tempat tinggal ikut turun tangan membantu korban. Mereka menawarkan kamar gratis untuk para pengungsi. Pemerintah juga telah menyediakan 5 ribu kamar gratis di hotel dan penginapan untuk mereka yang kehilangan rumah, mengingat kondisi kerusakan sudah sangat parah dan dikhawatirkan terjadi gempa susulan di Kumamoto.
Beberapa bangunan bersejarah dengan usia ratusan tahun ikut rusak dalam bencana ini. Salah satunya seperti Kastil Kumamoto yang merupakan bangunan budaya dan bersejarah yang sangat penting. Bagian atap, eksterios, dan dindingnya hancur karena gempa beberapa hari lalu. Beberapa ornamen di bagian dalam kastil juga jatuh dan mengalami kerusakan. Diperkirakan mengembalikan kastil ini ke kondisi semula akan memakan waktu hingga 20 tahun.
Jepang terletak di daerah yang disebut dengan Ring of Fire atau cincin api. Daerah cekungan di sepanjang Pasifik ini banyak terdapat deretan gunung berapi dan rawan terjadi gempa bumi. Media Jepang menyebutkan bahwa Gunung Aso mengalami letusan kecil sekitar pukul 8:30 pagi waktu lokal pada hari Sabtu. Namun masih belum jelas apakah letusan tersebut berhubungan dengan gempa yang terjadi.
Gempa Kumamoto beberapa waktu lalu tergolong langka. Pasalnya, biasanya yang terjadi adalah gempa utama terlebih dahulu dengan kekuatan yang lebih besar diikuti dengan beberapa gempa susulan kecil. Namun yang terjadi di Kumamoto justru sebaliknya. Terjadi gempa lebih kecil dengan kekuatan yang sangat merusak dan beberapa gempa susulan sebelum kemudian terjadi gempa utama yang lebih besar.
Semoga gempa bumi tersebut tidak memicu bencana lebih besar seperti tsunami yang pernah terjadi 2011 lalu. Saat ini kita hanya bisa mendoakan dan berharap tidak ada gempa susulan lainnya yang mungkin bisa memporak-porandakan kota lebih jauh lagi.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…