Trending

Dataran Tinggi Golan, Tempat ‘Keramat’ yang Bisa Memicu ‘Kiamat Kecil’ di Timur Tengah

Klaim sepihak yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Dataran Tinggi Golan menuai reaksi keras dari seluruh dunia. Indonesia, seperti yang dikutip dari news.detik.com, pun menyatakan penolakan secara tegas mengenai pengakuan Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari Israel.

Sebagai wilayah yang masih menjadi kedaulatan Suriah (Syiria), Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah yang sangat strategis bagi negara-negara di wilayahnya. Tak heran jika Israel pernah merebutnya dari Suriah dalam perang Enam Hari antara koalisi Arab dengan negeri Zionis tersebut. Lantas, seperti apa Dataran Tinggi Golan yang menjadi lokasi ‘keramat’ bagi negara-negara yang berseteru memperebutkannya?

Wilayah berdaulat yang masuk ke dalam teritori Suriah

Dataran Tinggi Golan yang diklaim sepihak oleh Donald Trump [sumber gambar]
Sejatinya, wilayah Dataran Tinggi Golan merupakan milik negara Suriah yang berdaulat penuh di atasnya. Dilansir dari bbc.com, lokasi berbatu yang berada di bagian Barat negara pimpinan Basshar Al-Asad itu, memiliki signifikansi politik dan strategis bagi mereka yang berkuasa. Tak heran jika kemudian Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada tahap penutupan Perang Enam Hari 1967. Saat konflik terjadi, Sebagian besar penduduk Arab Suriah banyak yang melarikan diri dari daerah tersebut.

Menjadi lokasi bagi perang besar yang terjadi antara dunia Arab melawan Israel

Perang Enam Hari yang dimenangkan Israel [sumber gambar]
Nilai strategis baik secara militer maupun politik, membuat Israel semakin bernafsu untuk merebutnya dari tangan Suriah. Setelah perang enam hari yang ditandai dengan kemenangan Israel pada 1967, konflik lainnya pun terus bermunculan demi menguasai wilayah ini. Laman bbc.com menuliskan, Suriah pernah berusaha merebut kembali Dataran Tinggi Golan selama perang Timur Tengah 1973, namun berhasil digagalkan oleh tentara Zionis yang memiliki kekuatan militer canggih. Gencatan senjata pun akhirnya digelar pada 1974.

Memiliki nilai yang strategis bagi Israel

Dataran Tinggi Golan yang memiliki nilai strategis bagi Israel [sumber gambar]
Pada 1981, Israel berusaha kembali merebut Dataran Tinggi Golan setelah usainya gencatan senjata pada 1974. Sayangnya, langkah negeri Zionis ini terganjal karena tidak disetujui oleh dunia internasional. Bukan apa-apa, Dataran Tinggi Golan ternyata memiliki nilai yang strategis bagi Israel. Dilansir dari bbc.com, wilayah ini menyediakan sepertiga dari pasokan air Israel dan merupakan sumber utama air untuk wilayah yang gersang. Selain itu, Tanahnya subur dengan kandungan vulkanik yang bisa digunakan untuk membudidayakan kebun anggur dan buah serta memelihara ternak.

Wilayah yang diklaim sepihak oleh Donald Trump sebagai wilayah Israel

Klaim sepihak Donal d Trump atas Dataran Tinggi Golan [sumber gambar]
Sebagai wilayah yang kerap disengketakan, Dataran Tinggi Golan dihuni 30 permukiman Yahudi dengan jumlah penduduk sebanyak 20.000 Jiwa. Laman bbc.com menuliskan, keputusan sepihak Presiden AS, Donald Trump yang mengklaim wilayah tersebut sebagai bagian dari Israel, dinilai rawan memicu ketegangan baru yang bisa berujung pada konflik bersenjata. Terutama bagi Suriah sebagai pemilik sah. Sementara di pihak negeri Zionis itu, Benyamin Netanyahu yang naik ke tampuk kekuasaan, sempat bertekad untuk mengambil garis lebih keras atas kepemilikan Dataran Tinggi Golan. Hal inilah yang dikhawatirkan bakal memicu ‘kiamat kecil’ alias front peperangan baru di kawasan Timur Tengah.

BACA JUGA: 7 Kecanggihan Israel yang Telah Menguasai Kehidupan Manusia

Secara lokasi, Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah strategis bagi negara-negara yang menguasainya. Suriah sebagai pemilik sah yang berdaulat di tempat tersebut, kini masih dihadapkan oleh konflik di dalam negerinya yang tak kunjung usai. Hal ini bisa dipandang sebagai kesempatan bagi Israel mengklaim wilayah yang masih pernah direbutnya pada 1967 silam itu. Salah satunya lewat dukungan berupa klaim sepihak Donald Trump di atas.

———-

Sumber referensi tulisan

1. Indonesia Tolak Pengakuan Dataran Tinggi Golan Jadi Milik Israel
https://news.detik.com/berita/d-4486385/indonesia-tolak-pengakuan-dataran-tinggi-golan-jadi-milik-israel

2. Golan Heights profile
https://www.bbc.com/news/world-middle-east-14724842

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Skandal Sister Hong, Pura-pura Jadi Wanita Demi Perdayai Kaum Pria dan Harta

Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…

2 days ago

Bruce Willis Demensia, Tak Ingat Dirinya Aktor Dunia

Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…

3 days ago

Dijuluki ‘Thomas Alva Edisound,’ Inikah Sang Penemu Sound Horeg?

Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…

4 days ago

Tom Lembong Siap Banding, Tak Mau Dianggap Penjarah Negara

Babak baru perjuangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam menghadapi putusan majelis hakim dalam…

4 days ago

Fenomena Joki Strava, Jasa Lari bagi yang Ingin Mengais Validasi?

Di media sosialnya setiap minggu selalu pamer mampu lari 5 kilometer, tapi saat di kantor…

1 week ago

Sabarnya Damkar, Laporan Minta Bantuan Hadapi Ular Gaib pun Didengar

Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) bagaikan pelita di dalam kegelapan. Selalu yang terdepan dalam mendengarkan dan…

2 weeks ago