Siapa sih yang enggak tau dengan es krim Aice. Es Krim ini terkenal karena harganya yang sangat murah meriah dan juga bisa ditemukan di berbagai warung kelontong. Kalau soal rasa? Jangan khawatir, Aice juga tak kalah dengan es krim yang sudah punya nama seperti Walls atau Campina.
Tak heran, kalau es krim yang baru hadir di tahun 2015 lalu ini sudah menjadi primadona banyak orang –terutama anak sekolah. Hingga sekarang, sudah lebih dari ratusan ribu outlet yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Marketing penjualan es krim ini juga bisa dibilang berbeda dari es krim kebanyakan yang biasa dijumpai di minmarket atau supermarket.
Yang pertama adalah strategi untuk menggandeng warung-warung kelontong untuk menjadi mitranya. Tidak seperti es krim lain yang bisa dibeli di minimarket, Aice hanya bisa ditemukan di warung-warung kecil. Hal ini membuat ia dikenal oleh masyarakat. Untuk syarat menjadi mitra AICE pun sangat mudah sekali. Asalkan listrik memadai dan warung strategis, maka bisa berjualan. Hanya dengan bermodal 500 ribu rupiah saja, mitra sudah bisa mendapatkan pinjaman freezer dan produk-produk Aice.
Dalam penjualan produk-produk es krimnya, Aice ini menggunakan sistem ‘jual-putus’. Artinya, mitra hanya berkewajiban membayar produk-produk es krim yang laku terjual. Hal ini tentu membuat para pedagang tak akan merasa rugi kalau es krim tersebut tidak laku. Kalau mau dibandingkan dengan harga produk sejenis yang ditawarkan oleh produsen lain, cara ini membuat mitra Aice terus meningkat dari tahun ke tahun.
Yang paling penting dari bisnis Aice ini adalah harganya yang sangat murah. Bahkan, untuk setiap produk es krim dengan rasa yang sama, beda harganya dengan merk sebelah bisa Rp1000 lebih. Hal ini tentu membuat ia sangat laris. Yang tadinya membawa uang 5000 Rupiah hanya dapat satu es krim saja, tapi kalau di Aice bisa dapat dua, plus ada uang kembaliannya. Belum lagi, varian rasa yang ada di Aice ini juga sangat banyak, hingga sekarang ada 32 jenis lebih yang bisa dinikmati.
Dalam segi pemasaran, Aice ini menggandeng influencer dan berbagai media untuk promosi produk mereka. Sayang, orang yang bekerja di perusahaan ini tidaklah semakmur yang dibayangkan. Para buruh ini tidak mendapatkan upah yang semestinya. Sejak Agustus 2013-2017, mereka juga tak ada tunjangan transportasi, uang makan, dan tidak ada jatah cuti haid serta melahirkan. Begitu pula untuk jaminan kesehatan, kecelakaan kerja, serta dana pensiun dan kematian pun juga tiada seperti yang dilansir dari tirto.id.
BACA JUGA: 10 Es Krim Dengan Rasa Paling Aneh Yang Tidak Pernah Kamu Bayangkan
Bahkan, baru-baru ini, para buruh kembali menggelar aksi mogok kerja. Hal ini dikarenakan mereka yang diperlakukan dengan sangat tidak layak oleh pabrik di mana es krim ini diproduksi. Es krimnya sih manis, tapi para buruhnya menangis.
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…
Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…