Unik Aneh

3 Fakta Darah Biru Kepiting Tapal Kuda, Segalon Bisa Dihargai 800 Juta

Sebutan darah biru merupakan sebuah istilah kepada seseorang yang memiliki garis keturunan bangsawan. Namun siapa sangka terdapat makhluk hidup yang benar-benar memiliki darah berwarna biru dan hal itu bukan hanya sebuah istilah. Hewan ini tergolong hewan purba yang sudah ada keberadaannya sejak 450 juta tahun lalu

Ialah kepiting tapal kuda atau dikenal dengan sebutan horseshoe crab, di Indonesia hewan ini dikenal dengan sebutan belangkas. Selain memiliki warna darah yang unik, darah hewan ini juga dijual dengan harga ratusan juta.. Uniknya, darah belangkas menjadi bahan utama pembuatan vaksin Covid-19.

Darah dengan kandungan ajaib yang dijual sangat mahal

Belangkas memiliki darah berwarna biru dari kandungan haemocyanin, yaitu zat tembaga dalam protein. Darah belangkas mengandung zat pembekuan khusus bernama Limulus Amobocyte Lysate (LAL). Pada tahun 1970 uji coba penggunaan LAL telah disetujui, zat LAL akan membungkus bakteri negatif dalam kepompong jeli. Jeli tersebut akan memberikan peringatan adanya infeksi yang memiliki potensi mematikan dan mencegahnya menyebar. Kemampuan inilah yang digunakan untuk uji coba produk biomedis dan farmakologis mulai dari tahun 1970 lalu.

Kepiting Tapal Kuda merupakan hewan purba dan terancam punah [sumber gambar]
Darah ajaib milik belangkas inilah yang menjadi sumber daya paling mahal di dunia. Dilansir dari CNN Indonesia, darah belangkas dapat mencapai harga sekitar Rp885 juta per galonnya. Tahun 2016, Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam menyatakan bahwa belangkas atau kepiting tapal kuda terancam punah. Dalam populasinya di Amerika Serikat dipastikan turun sebanyak 30 persen selama 40 tahun ke depan. Hal itulah yang membuatnya masuk dalam daftar merah dan terancam punah.

Pengambilan darah bisa sebabkan belangkas mati

Kepiting tapal kuda akan menuju pantai bila musim kawin tiba, betinanya akan menggali lubang untuk meletakkan telur sebanyak 2.000 hingga 20.000 butir dalam sekali musim kawin. Penyebaran hewan ini ada di Asia sekitar kawasan Indo Pasifik Barat yang memiliki iklim tropis dan sub tropis. Untuk di wilayah Asia Tenggara, kepiting ini dapat ditemukan di perairan yang dangkal dan berpasir lembut. Hewan ini banyak dicari untuk bahan uji coba di Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok.

Kepiting Tapal Kuda atau yang disebut Belangkas merupakan bahan utama pembuatan vaksin covid [sumber gambar]
Diketahui, setiap tahunnya belangkas akan ditangkap sebanyak 600.000 ekor dan dikuras darahnya untuk industri medis. Seorang profesor zoologi dari Universitas of New Hampshire bernama Win Watson menjelaskan, 10%-25% hewan ini akan mati setelah proses tersebut. Belangkas yang kekurangan darah akan kebingungan dan menjadi lemah dalam waktu tertentu. Sedangkan betinanya akan mengalami kesulitan untuk bertelur.

Bahan utama vaksin Covid

Dari uji coba yang dilakukan oleh ilmuwan, ternyata darah biru milik kepiting satu ini menjadi bahan utama pembuatan vaksin Covid-19. Karena darah kepiting ini dapat mendeteksi kontaminasi bakteri yang terpapar. Hewan ini juga menggantikan kelinci yang biasa digunakan sebagai pengujian biomedis.

Kepiting Tapal Kuda dari hutan bakau sangat beracun hingga dapat menghilangkan nyawa bila mengonsumsinya [sumber gambar]
Sayangnya, walaupun berjasa bagi penemuan vaksin Covid, hewan ini juga pernah merenggut nyawa seorang wanita berusia 46 tahun di Thailand. Ia mengonsumsi kepiting tapal kuda dari hutan bakau. Kementerian Kesehatan Thailand menyebutkan kepiting tersebut memakan plankton bakau yang sangat beracun dan berbahaya bagi manusia. Walaupun memang dapat dikonsumsi, kepiting tapal kuda yang tinggal di hutan bakau sangat berbahaya untuk dikonsumsi.

BACA JUGA: Gigi hiu hingga Muntahan Paus, Bagian Tubuh Hewan Ini Banyak Dicari karena Bernilai Tinggi

Tak heran kalau harga darah biru kepiting tapal kuda ini dihargai begitu fantastis. Meski sangat bermanfaat, tapi sayang sekali justru mengurangi populasi hewan yang sudah terancam punah ini.

Share
Published by
Terry

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

7 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

1 week ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

4 weeks ago