in

Baoxia Liu, Buronan FBI Terkait Perang Israel-Iran & Dihargai Rp 245 Miliar

Baixua Liu, buronan FBI dengan harga selangit. [Sumber gambar]

Katanya gencatan senjata, tapi tampaknya Amerika Serikat tidak akan membuat perang antara Iran dan Israel berakhir dengan mudah. Saat ini ada sebuah operasi untuk memberangus para otak yang memperkuat Iran.

Kabar terakhir adalah tentang pencarian Baoxia Liu yang kini jadi buronan FBI dengan harga yang sangat fantastis. Ia diburu para agen federal karena ada kaitannya dengan Iran. Siapakah dia?

Diburu FBI karena menjadi supplier gelap Iran

Perang antara Iran dan Israel tidak hanya terjadi lewat rudal balistik dan ledakan. Konfrontasi ini kian meluas dengan terlibatnya seorang wanita yang diduga ‘mempersenjatai’ Iran.

Dia adalah Baoxia Liu. Seorang wanita keturunan China yang disebut-sebut telah menyelundupkan ribuan komponen elektronik dari Amerika Serikat ke Iran selama 18 tahun lamanya bersama tiga identitas lain, yaitu Li Yongxin (alias Emma Lee), Yung Yiu Wa (Stephen Yung), serta Zhong Yanlai (Sydney Chung).

Liu selundupkan komponen-komponen senjata

Barang-barang yang diselundupkan oleh Liu juga tidak bisa dianggap remeh. Mulai dari komponen-komponen untuk memproduksi drone, perlengkapan-perlengkapan militer, sampai rudal balistik. Waduh!

Liu sendiri saat ini masih tercatat sebagai warga negara Tiongkok dan ia menggunakan ‘bakatnya’ dengan berafiliasi kepada perusahaan cangkang yang berbasis di negaranya dan Hongkong. Yang menarik, perusahaan tersebut ternyata punya koneksi dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Perkembangan militer Iran berkat keterlibatan Baoxia Liu?

Setelah diulik, ketahuan bahwa ada beberapa perusahaan elektronik yang memanfaatkan ‘jasa’ Baoxia Liu. Dua diantaranya adalah Rayan Roshd Afzar dan Shiraz Electronic Industries.

Pantas saja kalau FBI sampai ngejar-ngejar Liu dan meminta siapa pun yang memiliki informasi tentang wanita ini untuk segera menghubungi Reward for Justice. Banyak yang menganggap bahwa peningkatan pesat persenjataan dan militer Iran adalah berkat Liu.

Kuasai bahasa Farsi yang merupakan bahasa resmi Iran

Seperti disebut di atas bahwa Baoxia Liu adalah warga negara Tiongkok. Ia lahir di Weifang, Provinsi Shandong, Tiongkok, 10 September 1981. Ia juga dikenal memiliki beberapa nama alias, seperti Emily Liu atau Baojuan Liu.

Mengenai tampilan fisik, Liu digambarkan memiliki rambut hitam serta mata cokelat. Yang membuat dugaan semakin menguat, wanita ini tidak hanya menguasai bahasa Mandarin atau Kanton, tetapi juga Farsi. Dikenal juga sebagai bahasa Persia yang dituturkan oleh masyarakat Iran, Afghanistan, dan Tajikistan.

Tipu eksportir, bilang komponen untuk keperluan sipil Tiongkok

Modus penyelundupannya, perusahaan Liu memalsukan dokumen ekspor, menyamarkan identitas penerima, hingga meyakinkan pihak eksportir kalau komponen-komponen yang mereka impor bakal dipakai untuk keperluan sipil Tiongkok.

Aktivitas ilegal ini sudah dilakukan sejak tahun 2017 dan baru ketahuan sekarang. Pasalnya, komponen tersebut memang termasuk dalam kategori teknologi penggunaan ganda (dual-use technology), yang bisa dipakai untuk keperluan sipil maupun militer.

Liu adalah otak di balik perkembangan pesat militer Iran?

Dengan adanya kasus ini, Baoxia Liu disebut-sebut sebagai ‘otak’ di balik perkembangan pesat militer Iran. Apalagi saat ini Iran membuat negara maju seperti AS dan Israel sampai meminta untuk gencatan senjata.

Itulah mengapa Amerika Serikat, melalui Departemen Kehakiman (DOJ) menganggap bahwa Liu dan tiga rekannya telah melakukan pelanggaran serius dan meminta FBI untuk melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap dirinya.

Hingga kini, belum diketahui di mana Baoxia Liu bersembunyi.

Written by Bayu Yulianto

Geger Netizen Skala Internasional Gegara Pendaki Brasil Meninggal di Rinjani