Awas!! 3 Percobaan Makanan Ini Sudah Banyak Membohongi Orang

Sehat itu mahal harganya. Tapi gara-gara kurang ilmu pengetahuan, bisa lebih bolong lagi kantong kita. Karena gampang percaya dengan demo abal-abal yang ternyata tidak sesuai dengan kebenarannya.

Banyak orang menawarkan produk kesehatan dengan menggunakan demo atau percobaan sederhana menggunakan makanan sehari-hari. Ada juga yang share via online gambar-gambar yang sangat meyakinkan dan bikin parno. Tapi kita sering ketipu karenanya, seperti 3 percobaan yang berikut ini.

1. Betadine + Air + Mie Instan = Warnanya Berubah Biru

Mie instant yang dicelupkan ke air betadine akan berubah jadi biru atau ungu pekat. Disebut-sebut kalau mie yang berubah biru itu sebagai racun. Demo ini sering dicoba untuk promosi air alkali kemasan.

2. Nasi + Betadine = Berubah Biru Gara-Gara Dicampur Pil KB

Sudah pusing kita dengan isu beras plastik, ada pula isu beras yang dicampuri pil KB. Cara membuktikannya dengan mencampur Betadine dengan beras, maka warnanya akan ungu kehitaman. Bikin parno makan se-Indonesia yang doyan makan nasi nih.

3. Mie Instan yang Dicelup Air Betadine Akan Kembali Putih Karena Obat Pelangsing

Ada lagi nih trik penjualan obat pelangsing dengan metode nomor satu. Tapi kali ini, mie yang sudah ungu dibilas dengan obat pelangsing. Hwalla warnananya akan putih kembali karena konon obat pelangsingnya bisa mengikat racun.

Faktanya Uji Coba Cek Racun dan Pil KB dalam Beras dan Mie itu Adalah UJI IODIMETRI

Bahan makanan yang mengandung karbohidrat dan pati apapun, apabila ditetesi dengan menggunakan larutan iodine seperti Betadine warnanya akan berubah menjadi ungu, biru, merah keunguan atau cokelat.

Mengapa? Karena percobaan tersebut memang dilakukan untuk mengidentifikasi adanya pati, karbohidrat, zat tepung, amilum atau polisakarida. Jadi percobaan ini bukan utuk membuktikan adanya racun, apalagi pil KB dalam makanan.

Sehat itu bisa dibuat simpel dengan pola dan jenis makanan yang benar. Pesan moralnya, jangan mudah TERMAKAN berita hoax kesehatan, apalagi MENYEBARKANNYA bila memang belum valid atau rawan menimbulkan keresahan.