Categories: Tips

Ashin Wirathu, Biksu Radikal Di Balik Penindasan Rohingya

Ashin Wirathu, Biksu Radikal Di Balik Penindasan Rohingya via okezone

Ribuan kaum Rohingya yang mayoritas Muslim memilih meninggalkan tempat asal mereka di Myanmar. Mereka memilih tinggal di negeri orang daripada bertahan di negara mayoritas Buddha itu. Rupanya, seorang biksu Buddha bernama Ashin Wirathu menjadi dalang di balik semua hal ini. Biksu tersebut menyebarkan kebencian ke tengah masyarakat Myanmar. Dia menanamkan ketakutan suatu saat kelompok Muslim minoritas akan menguasai negara.

Tragedi pembantaian dan pengusiran kaum Muslim Rohingya banyak dikaitkan dengan biksu Ashin Wirathu. Wajahnya yang tenang dan pakaiannya yang sederhana seperti biksu pada umumnya ternyata jauh bertolak belakang dengan apa yang dilakukannya. Ashin Wirathu disebut-sebut sebagai penggerak kaum Buddha di Myanmar untuk menyerang kaum Muslim Rohingya.

Wajah Ashin Wirathu pun sempat menghiasi sampul majalah bertajuk “The Face of Buddhist Terror”.  Dalam sebuah berita di majalah tersebut menyebutkan bahwa sosok Ashin Wirathu sebagai Bin Laden Bangsa Burma. Hal ini karena aksi biksu berumur 46 tahun itu merujuk pada kekerasan yang telah dilakukan kepada kaum Muslim Rohingya. “Sekarang bukanlah saatnya untuk diam,” kata Ashin, Rabu (20/5).

Ashin Wirathu juga bertindak sebagai pemimpin dalam pergerakan pembantaian Rohingya.
Dia juga dengan terang-terangan di hadapan para jamaahnya dalam ceramah di sebuah kuil menyebutkan bahwa kaum Muslim Rohingya sebagai musuh. “Kamu bisa saja penuh cinta dan kebaikan, tetapi kamu tidak akan bisa tidur tenang. Saya bangga disebut sebagai umat Buddha garis keras,” tutur Ashin.

Saat ini kondisi kaum Muslim Rohingya memang sangat mengkhawatirkan. Mereka terusir dari rumah mereka di Myanmar. Pemerintah setempat pun bahkan tak bisa berbuat banyak terhadap kekerasan yang terjadi. Mereka memilih untuk pergi menjadi pengungsi. Sekitar 1.000 kaum Muslim Rohingya kini terdampar di Aceh dan Sumatera Utara. Mereka tak mau kembali ke Myanmar karena menghadapi pembantaian.

 

Share
Published by
Adys Disty

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago