in

Iqbaal Ramadhan dan 3 Artis yang Peduli Kesehatan Mental, Bisa Berujung pada Bunuh Diri!

Kesehatan mental masih menjadi hal tabu di Indonesia. Seringkali, seseorang yang menderita depresi, gangguan kecemasan dan panik seringkali dikaitkan dengan agama dan mitos—kesurupan hingga disebut kurang banyak beribadah, pada akhirnya hanya diberi solusi untuk mengaji dan ruqyah. Padahal, depresi adalah penyakit yang butuh diobati, sama seperti flu.

Hal ini juga biasa terjadi di kalangan selebriti, seperti halnya pentolan boy group Korea Selatan, SHINee, yang harus kehilangan Jonghyun karena depresi dan membunuh dirinya sendiri. Artis-artis Indonesia juga tak kalah peduli dengan kesehatan mental, 4 selebriti ini contohnya. Mereka memberikan pengertian serta solusi bagi kesehatan mental di tanah air.

Iqbaal Ramadhan, “jangan sampai larut dalam kesedihan,” katanya

Menjadi aktor terkenal dan digilai semua orang berkat film Dilan 1990 tak membuat Iqbaal Ramadhan mengalami sindrom atau ketakutan dalam bentuk kegelisahan. Beruntungnya, ia selalu didukung keluarga dan tak peduli dengan kicauan haters—selain dirinya juga banyak menghabiskan waktunya di luar negeri untuk sekolah.

Iqbaal Ramadhan peduli kesehatan mental [sumber gambar]
Namun, kesehatan mental juga menjadi fokus Iqbaal karena di Indonesia belum begitu ditindak secara serius. “Padahal, it’s okay to be sad, depressed, or anxious. Yang harus dijaga adalah pada saat terjatuh, jangan sampai larut dalam lingkaran kesedihan itu. Jadi, berpikiran bahwa “ah, yasudah lah, it’s just another bad day, but it is not a bad life,” ugkap Iqbaal, dikutip dari womantalk.com.

Prilly Latuconsina, pernah ada di posisi tersebut

Berbeda dengan Iqbaal yang belum pernah mengalami tapi memberikan perhatian kepada kesehatan mental. Tak kuat menjadi public figure, dilansir dari grid.id, Prilly Latuconsina sempat mengaku dirinya depresi. Prilly memang salah satu pesinetron dan pemain film yang kariernya terus memuncak.

Prilly Latuconsina peduli kesehatan mental [sumber gambar]
Ia juga tak jarang mendapatkan cyber bully dan body shaming di akun media sosialnya. Ia merasa banyak tekanan sebab seluruh mata memandangnya dan menilai karya-karya yang ia persembahkan, tanpa melihat proses yang ia tempuh. “Di saat mereka mendapat berita yang belum tentu benar, akhirnya men-judge aku, mem-bully aku, mereka juga berharap aku harus sempurna,” ujarnya.

Arumi Bachsin, nyaris bunuh diri

Beberapa tahun yang lalu, kisah Arumi Bachsin dan sang ibu terlibat percekcokan hingga kabur dari rumah cukup ramai diperbincangkan. Sebelum akhirnya ia jatuh ke pelukan Emil Dardak dan menjadi ibu pejabat seperti sekarang, ia mengalami masa remaja yang penuh tekanan. Kabur dari rumah dirasanya sebagai pelarian terbaik dari masalah psikologis yang dialami.

Arumi Bachsin peduli kesehatan mental [sumber gambar]
Tak jarang pula, Arumi Bachsin berpikir untuk mengakhiri hidupnya agar tidak tersiksa lagi. Beruntung Arumi mendapat bantuan dari Kak Seto, sesaat setelah dirinya ditemukan dan kembali ke pelukan sang ibu. Dari sana, kondisi kejiwaannya berangsur membaik dan kini telah menjadi Arumi Bachsin yang sekarang.

Isyana Sarasvati, menjadikan musik sebagai pelarian

Seperti yang telah Boombastis.com ulas dalam artikel berjudul Sering Terlihat Konyol di Media Sosial, Ini 4 Hal Tersembunyi dari Isyana Sarasvati, pelantun lagu Luruh ini pernah berada dalam titik terendahnya. Ia merasa sangat tertekan ketika tinggal di luar negeri dan jauh dari orang tua. Belum lagi tuntutan pekerjaan yang harus segera dipenuhinya.

Isyana Sarasvati peduli kesehatan mental [sumber gambar]
Mengaku introvert dan tak bisa jauh dari rumah, berada selama satu bulan di luar negeri tanpa keluarga tentu membuat Isyana Sarasvati takut. Namun, ia menjadikan musik sebagai pelampiasannya dan melahirkan lagu Winter Song sebagai pembalasan dendamnya terhadap depresinya.

BACA JUGA: Pernah Berada di Titik Terendah, 4 Selebriti Ini Bagikan Cara Mereka Bangkit dan Tetap Kuat

Pernah mengalami atau hanya peduli terhadap kesehatan mental tentu membuat banyak orang belajar. Seperti kata Iqbaal, menjadi sedih dan gelisah itu tak apa-apa, yang penting jangan berlarut-larut dan memiliki keinginan untuk bangkit. Seperti Prilly yang lalu berusaha terus membuat karya yang baik, Arumi konsultasi ke psikolog, serta Isyana yang menjadikan musik sebagai pelarian. Ingat, depresi bukan hal yang sepele, usahakan bertemu teman untuk berkeluh kesah, ya!

Written by Harsadakara

English Literature Graduate. A part time writer and full time cancerian dreamer who love to read. Joining Boombastis.com in August 2017. I cook words of socio-culture, people, and entertainment world for making a delicious writing, not only serving but worth reading. Mind to share your thoughts with a cup of asian dolce latte?

Leave a Reply

Ngakak sampai Subuh, Beginilah Aksi Nakal Netizen Kala Komentari Pria Bertato Patah Hati

Dulu Kuasai Timur Tengah, Inilah Akhir Perjalanan ISIS yang Perlahan Punah di Suriah