Dunia hiburan internasional lagi-lagi dihebohkan dengan sebuah berita kematian. Selang 5 bulan setelah kabar duka dari vokalis Linkin Park, Chester Bennington, baru-baru ini Idol K-Pop Kim Jong-hyun juga mengalami nasib naas yang serupa. Ia ditemukan tewas di kamar apartemennya.
Sudah dikonfirmasi oleh polisi setempat bahwa kematian Kim Jong-hyun disebabkan oleh keracunan karbon monoksida yang berasal dari briket batu bara. Pentolan boy band SHINee ini diperkirakan sengaja meracuni dirinya sendiri akibat depresi berat. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kejadian tragis ini, Boombastis.com akan mencoba merangkumnya dalam ulasan berikut.
1. Idol K-Pop Bukan Melulu Soal Joget-joget di Panggung
Budaya K-Pop atau Korean Pop memang tak jauh dari bernyanyi sambil menari. Hal ini pun sempat ditiru di Indonesia. Namun sayangnya, mereka tak bertahan lama. Mengapa begitu? Dilansir dari tirto.id, idol K-Pop harus melewati banyak fase sebelum akhirnya bisa debut, berbeda dengan di Indonesia dimana siapapun yang viral dapat dipastikan bisa menjadi artis.
2. Toleransi dan Stereotip orang Indonesia yang Perlu Perbaikan
Jumlah fans K-Pop di Indonesia yang membludak menyebabkan berita tragis Kim Jong-hyun naik ke permukaan. Alhasil, banyak orang yang bahkan tak mengenal siapa dirinya membicarakan kabar tersebut, termasuk akun-akun guyonan di twitter. Pada dasarnya, mereka ingin mengkritisi fans K-Pop yang terkesan lebay menyikapi kematian idolanya, namun cara yang mereka gunakan benar-benar kurang pantas.
3. Artis Juga Manusia
Di balik hingar-bingar para artis yang kita elu-elukan, ada duka mendalam dari mereka yang tak sempat menikmati masa mudanya. Bagaimana tidak, penyanyi legendaris Michael Jackson saja menghabiskan masa kecilnya untuk berlatih demi menjadi sosok yang begitu dicintai banyak orang. Para idol K-Pop pun mengalami hal yang serupa.
4. Fanatisme Bisa Berujung Pada Kematian
Mungkin bagi sebagian besar kita yang menjadi seorang fans terhadap artis tertentu, cara membalas keringat mereka selama berlatih bertahun-tahun adalah dengan mencintai diri dan karya-karyanya. Namun, kadang kita tak sadar bahwa cinta tersebut telah berkembang menjadi sebuah hal fanatik, padalah sudah berkali-kali kita diingatkan bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
5. Gangguan Jiwa, Terutama Depresi, Bukan Sebuah Lelucon
Selama ini banyak orang Indonesia yang melihat orang gila sebagai lelucon. Tak jarang dari mereka sering menertawai bahkan meneriaki orang gila di jalanan. Padahal, akar dari menjamurnya orang gila itu adalah gangguan jiwa yang tak tertolong. Dilansir dari tempo.co, di Indonesia saja ada 9 juta orang yang menderita depresi.
6. Lebih Peka Terhadap Sekitar
Dilansir dari psychcentral.com, orang yang ingin bunuh diri biasanya telah melakukan kode-kode meminta pertolongan. Sama seperti Jong-hyun yang kerap menyisipkan pesan kesedihan dirinya dalam lagu-lagu yang diciptakan, postingan di instagramnya, bahkan SMS terhadap sang kakak. Namun, jika banyak orang yang menanggapi hal tersebut dengan “sabar ya” atau “ah, biasa saja,” maka dapat dipastikan bahwa kejadian tragis yang dialami Jong-hyun akan terus berulang.
Maraknya percobaan bunuh diri di kalangan manusia zaman sekarang benar-benar harus diperhatikan dengan jeli. Kita tak mau kan kasus bunuh diri seperti Kim Jon-hyun, Chester Bennington, ataupun Kurt Cobain kembali terjadi? Maka dari itu, sebagai fans kita benar-benar harus bisa memahami apa yang bisa membuat idola kita bahagia, serta sebagai manusia biasa kepekaan kita harus ditingkatkan.