PKI [image source]
Rencana soal penayangan film G30SPKI di lingkup internal TNI atas ide Jenderal Gatot Rumantyo rupanya sedang banyak sekali dibicarakan. Film yang pada jaman Orde Baru selalu diputar di channel TVRI pada setiap tanggal 30 September itu, materinya masih jadi polemik hingga sekarang. Namun, Jenderal Gatot tak ambil pusing, tujuan dari nobar film tersebut adalah agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi, karena masih banyak anggotanya yang belum paham mengenal hal tersebut.
Presiden Jokowi malah memiliki inisiatif yang bagus, yaitu membuat ulang film besukan sutradara Arifin C. Noer itu. Tujuannya adalah agar generasi millenials juga bisa mengikuti film hasil remake yang disesuaikan itu. Namun, agaknya banyak generasi sekarang yang tidak tahu bahwa ada satu lagu yang identik dengan film tersebut. Ya, judulnya adalah Genjer Genjer. Banyak pihak yang mendiskreditkan Genjer Genjer sebagai alat propaganda PKI. Padahal, jika ditilik lagi, ada beberapa hal yang bersembunyi di balik lagu Genjer Genjer. Berikut ulasannya.
Genjer adalah daun atau sayuran yang biasa dimakan oleh rakyat Indonesia di Banyuwangi sebagai makanan sehari-hari. Saking miskinnya pada masa itu, mereka tidak mampu membeli daging, jadi hanya daun genjer yang dilahap sebagai kudapan utama. Daun genjer ini sebenarnya adalah makanan untuk hewan ternak dan pada awalnya dianggap sebagai hama. Namun, karena tak punya pilihan akhirnya hanya daun genjer yang bisa disantap.
Lagu Genjer Genjer ini ditulis oleh Muhammad Arief, seorang seniman Banyuwangi. Latar belakang penulisan lagu tersebut adalah untuk menyampaikan kondisi rakyat Banyuwangi yang miskin nan menyedihkan ketika dijajah oleh Jepang.
Kelaparan yang melanda banyak lini rakyat yang memaksa hal tersebut terjadi. Sehingga, mereka hanya bisa menyantap daun genjer yang tumbuh di rawa dan mudah didapatkan sebagai pelengkap nasi putih. Keterbatasan ekonomi untuk membeli daging atau bahkan sayur yang lain pun yang menjadi alasannya.
Pada tahun 1962 lagu ini mulai terkenal. Dibawakan oleh penyanyi legendaris Bing Slamet dan juga Lilis Suryani, Genjer Genjer pun mulai digemari. Tidak jarang lagu ini dinyanyikan di mana-mana, bahkan di istana sekalipun. Hal tersebut yang akhirnya membuat PKI berinisiatif untuk menggunakan lagu ini agar menarik banyak simpatisan bergabung bersama mereka.
Hingga sekarang, Genjer Genjer tetap dipercaya sebagai lagu yang membunuh para jenderal ketika peristiwa 30 September terjadi. Pada hakekatnya, bukan itu tujuan dari pencipta lagu ini sendiri. Sempat juga ketika aksi penangkapan anggota PKI di seluruh Indonesia, Muhammad Arief, sang pencipta juga ikut terciduk. Dijebloskan dalam Penjara Lowokwaru di Malang selama 106 hari tanpa proses pengadilan.
Tidak hanya menyerang Arief, keluarga, dan orang-orang terdekatnya. Teror juga masih merebak kepada orang yang menyanyikan lagu Genjer Genjer ini. Pada tahun 2009, salah satu stasiun radio di Solo didatangi sekelompok orang dan menuntut pihak radio untuk meminta maaf. Pada tahun ini juga terjadi di Kantor LBH, pada 17 September kemarin. Dalam pelaksanaan acara “Asik-Asik Aksi” tersebut, kantor LBH dikepung massa karena disinyalir sedang menyanyikan lagu Genjer Genjer.
Begitulah arti sebenarnya dari lagu Genjer Genjer ini. Setelah mengetahui ada yang sembunyi di baliknya, ternyata lagu ini tidak sekejam yang digeneralisasikan selama ini. Kita berdoa saja agar kejadian 30 September 1965 tidak akan terulang dan cukup menjadi sejarah negara kita yang tragis saja.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…