Trending

Anwar Usman Diberhentikan dari Ketua MK Setelah Terbukti Melakukan Pelanggaran Berat

Mendekati Pilpres 2024, banyak sekali isu-isu politik yang bergulir di semua lapisan masyarakat. Salah satunya yang baru-baru ini membuat heboh adalah gugatan batas usia calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres). Setelah dikabulkan oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman, ternyata tak berhenti di situ.

Anwar terbukti melakukan pelanggaran berat terkait putusannya mengenai batas usia minimal capres-cawapres sebagai Ketua MK. Ia pun diberhentikan dari jabatannya.

Putusan yang Kontroversial

Setelah polemik batas usia capres-cawapres, akhirnya Anwar Usman dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Hal ini berawal dari adik ipar Presiden Joko Widodo ini yang mengabulkan gugatan terkait syarat usia capres-cawapres. Putusan Anwar ini dinilai kontroversial.

Anwar Usman [Sumber Gambar]
Putusan ini bisa memberi jalan mulus untuk keponakan Anwar, yang juga anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, untuk melaju pada Pilpres 2024. Jika mengacu pada peraturan sebelumnya, usia Gibran belum memenuhi syarat, karena ia masih berusia 36 tahun. Ia kemudian menjadi pendamping Prabowo Subianto sebagai cawapres dan telah didaftarkan ke KPU RI.

Diberhentikan dari Jabatan Ketua MK

Melalui sidang pembacaan putusan etik di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, pada Selasa (7/11), Anwar terbukti melakukan pelanggaran. Putusan tersebut dibacakan oleh Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Jimly Asshiddique. Menyatakan bahwa Anwar telah melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik hakim konstitusi dalam uji materi perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.

Anwar Usman Diberhentikan dari Ketua MK [Sumber Gambar]
Anwar pun mendapatkan sanksi berupa diberhentikan dari jabatannya sebagai ketua MK. Ia tidak berhak dicalonkan atau mencalonkan diri sebagai pemimpin MK sampai masa jabatannya sebagai hakim konstitusi berakhir. 

Tidak Dipecat

Anwar juga tidak diperbolehkan terlibat atau melibatkan diri dalam pemeriksaan dan pengambilan keputusan dalam perkara perselisihan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden.

Bukan diberhentikan dengan tidak terhormat [Sumber Gambar]
Anwar memang diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua MK, namun ia tidak dipecat sebagai hakim. .

BACA JUGA: Anti Gaduh-gaduh klub, Inilah 4 Hal Bisa Ditiru Indonesia dari Pemilu Jepang yang Damai

Jika ia dipecat atau diberikan PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat), maka Anwar masih membela diri dengan banding. Berbeda jika diberhentikan dari jabatannya, Anwar tidak akan ada kesempatan untuk banding

 

Share
Published by
Hayu

Recent Posts

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

5 days ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

7 days ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

1 week ago

Kebakaran Hong Kong Sebabkan Ratusan Korban Jiwa, 6 Terkonfirmasi WNI

Hong Kong membara! Jumat pagi (28/11/2025), enam gedung 31 lantai di kompleks permukiman Wang Fuk…

1 week ago

Bencana Alam Dahsyat Sumatera Utara dan Aceh Telan Puluhan Korban Jiwa, Cuaca Ekstrem?

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, cuaca hujan kali ini benar-benar menjadi momok bagi rakyat Indonesia. Tak…

2 weeks ago