Orang bernama Abu Bakar bisa tak terhitung jumlahnya. Tapi yang pernah memainkan musik untuk Adolf Hitler, hanya ada satu orang bernama Abu bakar yang pernah melakukannya. Sosok Abu Bakar dari Hindia Belanda (Indonesia) yang satu ini disebut-sebut pernah memainkan musik untuk Hitler. Bagaimana ceritanya?
Mungkin selama ini tak banyak yang tahu kalau Hitler sering mengadakan konser pribadi di tempat tinggalnya di Obersalzberg. Ernst Hanfstaengl merupakan pianis yang sering memainkan lagu untuk Hitler. Anak dari Franz Hanfstaengl, pengusaha penerbitan di Jerman dan Amerika Serikat ini pernah menempuh pendidikan di Universitas Harvard bahkan berteman dengan Franklin D. Roosevelt. Hanya saja kemudian terjadi keretakan hubungan antara Ernst dan Hitler.
Singkat cerita, Ernst sang pianis favorit Hitler ini pada akhirnya digantikan tugasnya oleh seorang pria bernama Abu Bakar. Ernst mungkin teman dekat Hitler, tapi kalau dalam musik Abu Bakar mampu mengalahkan kepiawaian sang sahabat pencetus Holocaust itu.
Dikisahkan bahwa Ernst lulus kuliah pada tahun 1909. Kemudian ia meneruskan usaha ayahnya di Amerika Serikat. Ia memiliki istri yang bernama Helene Niemeyer, seorang Amerika yang memiliki darah Jerman. Baru pada tahun 1919, Ernst kembali ke Jerman. Di sana ia menjadi doktor ilmu filsafat di Universitas Muenchen.
Horst H. Geerken dalam bukunya Jejak Hitler di Indonesia (2016) menyebutkan bahwa seorang Hindia Belanda bernama Abu Bakar yang menggantikan Ernst sebagai pianis. Dari mana ia tahu? Geerken menyebutkan ia mendapat info tersebut dari seorang wartawan Kompas yang menekuni sejarah bernama Iwan Ong. Iwan Ong inilah yang kemudian menceritakan soal sosok Abu Bakar.
Meskipun Iwan tak jadi membeli rumah Abu Bakar karena Abu Bakar tak mau menjual rumahnya, Iwan mendapat kisah yang menarik dari Abu Bakar terkait pengalamannya yang pernah tinggal di Jerman pada tahun 1937. Abu Bakar menceritakan sering menghibur Hitler dan Eva Brain secara rutin saat itu. Sementara Abu Bakar memainkan musik pada petang hari, Hitler dan istrinya tersebut akan menikmatinya dengan bersantai. Mengenai bagaimana Abu Bakar bisa sampai ke Jerman, belum ditemukan jawaban yang pasti. Ada dugaan sosok penggemar musik bernama klasik Walther Hewel yang mengatur Abu Bakar bisa sampai di Jerman.
Hal yang mungkin jadi misteri soal Abu Bakar selanjutnya adalah bagaimana ia bisa lolos dari maut. Diceritakan ia berhasil pulang ke Indonesia pada tahun 50, padahal Jerman di masa itu dan sebelumnya tengah dalam kondisi terpuruk akibat kalah melawan sekutu. Entah, semuanya masih misteri. Bahkan kuburan Abu Bakar juga tak pernah ditemukan.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…