Kisah Gadis Calon S2 yang Menikah dengan Sopir Ayahnya Membuat Netizen Terharu

Betapa pun kita menginginkan suami atau istri dengan berbagai kriteria ini dan itu, tapi nyatanya jodoh adalah kehendak Tuhan. Kita tidak pernah tahu siapa orang yang akan menjadi jodoh kita, bisa jadi tetangga sebelah rumah, teman main, bahkan musuh pun jika Tuhan telah menetapkannya. Meski begitu, manusia tetap diperintahkan untuk berusaha mendapatkan apa yang diinginkan.

Banyak kisah jodoh tak terduga, seperti yang dialami oleh seorang gadis Indonesia yang diminta keluarganya untuk menikahi supir sang ayah. Awalnya gadis yang biasa dipanggil  Fa itu berpikir ada yang salah, namun setelah mengetahui alasannya ia pun menyanggupi. Kisah ini membuat netizen terharu, selengkapnya berikut ini ceritanya.

Kisah Bermula dari Kemunculan Sopir Baru

Kala itu ayah Fa sedang memberitahukan pada seluruh anggota keluarga tentang keberadaan sopir baru pengangkut barang usaha dagang yang biasa disebut UD. Kebiasaan itu memang dilakukan sejak adanya penjahat yang masuk rumah itu dan mengaku sopir, alhasil si penjahat berhasil membawa kabur mobil ayah Fa. Karena itu tiap ada sopir baru, seluruh anggota keluarga wajib tahu. Apalagi anggota keluarga yang tak sibuk juga bertugas mengecek barang yang akan dibawa si sopir.

Perilaku Tak Biasa Si Sopir

Tak terasa sopir baru telah bekerja pada ayah Fa selama sebulan. Selama itu pula ayah Fa kerap memuji si sopir muda yang santun dan tak banyak bicara. Fa yang penasaran diam-diam mengawasi si sopir. Maka dengan cepat Fa mengetahui bahwa sopir itu selalu datang lebih cepat dari jam kerja.Tiap kali datang, sopir muda itu tak pernah lupa mengucapkan salam. Pun nampak kelihatan segan untuk sekedar memasuki rumah juragannya bila belum dipersilakan.

Tak hanya itu, sopir itu lebih banyak terlihat menunduk dan berbicara dengan sopan namun tetap ramah. Fa pun akhirnya paham mengapa sang ayah cenderung menyukai sopir barunya. Ayah Fa pun kerap mengajak si sopir untuk keluar kota, hal ini tergolong tak biasa sebab dulunya ayah Fa lebih nyaman berkendara sendiri. Tak jarang si sopir pun dipercaya untuk mengantar ibu Fa berbelanja saat ayahnya sedang sibuk. Intinya, terlihat jelas jika sang ayah menaruh kepercayaan yang besar pada si sopir baru.

Perubahan Drastis Ayah Dan Ibu Fa

Dirasakan Fa, ayah dan ibunya mulai berubah sejak kehadiran sopir baru. Ayahnya tak lagi banyak memutar lagu keroncong dan Jawa baik di rumah maupun di mobil. Justru sang ayah lebih tertarik menonton ceramah agama atau mendengarkan bacaan ayat suci. Ibunya pun sama, tak lagi gemar memasang kutek di kuku. Make up tebal yang menghiasi wajah ibu Fa pun sirna. Meski tak diungkapkan, diam-diam Fa menyukai perubahan orang tuanya itu.

Tapi yang tak terduga adalah pandangan kedua orang tua Fa tentang pernikahan yang berubah. Dulunya, ayah dan ibu Fa tak pernah memikirkan kapan anaknya menikah karena yang terpenting adalah karir. Bahkan dua kakak perempuannya saja menikah saat usia berkepala tiga. Dan kini, ayah ibu Fa menginginkan dirinya menikah di usia yang menginjak 26 tahun itu.

Permintaan Untuk Menikah Dengan Sopir Ayahnya

Suatu ketika di acara makan bersama seperti biasanya, ayah Fa menanyakan kapan dirinya akan menikah atau telah punya pasangan. Fa yang sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun tak bisa menjawab apa-apa.Tanpa diduga, sang ayah malah menyodorkan sopirnya sebagai calon suami Fa. Merasa tak percaya pada apa yang didengar, Fa melotot dan meninggalkan meja makan dengan perasaan terhina. Dia tak mampu membayangkan apa kata dunia jika calon lulusan S2 seperti dirinya hanya menikah dengan seorang sopir.

Melihat reaksi Fa yang seperti itu, akhirnya kedua orang tuanya menyusul sang anak lantas menjelaskan alasan mereka. Fa pun diminta untuk melakukan ibadah (sholat istikhoro) untuk menetapkan pilihannya dalam waktu seminggu. Melihat kesungguhan orang tuanya, Fa pun menyetujui keinginan sang ayah.

Fakta Sang Sopir Ternyata Bukan Orang Biasa yang Belakangan Terungkap

Tidak mudah bagi Fa untuk menerima seorang sopir menjadi suaminya. Namun dengan pertimbangan berbakti kepada orang tua dan akhlak baik si sopir, Fa pun berusaha menerima. Berjalannya waktu dan saat pernikahan mulai mendekat barulah Fa mengetahui siapa sebenarnya si sopir. Ternyata meski seorang sopir, calon suami Fa adalah lulusan sarjana teknik yang sedang menyelesaikan beasiswa pasca sarjana. Pekerjaan sebagai sopir adalah sebagai uang bagi keluarganya, sebab sudah sejak lama dirinya menjadi tulang punggung keluarga. Setelah menikah, si sopir lulusan S2 itu pun mendapat pekerjaan di Jepang dan memboyong Fa pergi bersamanya ke negeri Sakura.

Begitulah kisah jodoh yang tak terduga, bagaimana pun juga orang tua akan selalu mengusahakan yang terbaik bagi anaknya. Dari cerita ini kita bisa belajar menghargai seseorang tak hanya dari kulit luarnya. Sebab nyatanya bahkan orang yang terlihat remeh namun sebenarnya menyimpan banyak hal mengagumkan.