Sejak zaman penjajahan Belanda hingga Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya, kiprah para tokoh dari organisasi Nahdlatul Ulama banyak memainkan peranan yang besar di dalamnya. Bahkan, perjuangan mereka ikut menjadi penentu nasib bagi arah kemerdekaan Indonesia pada saat itu.
Menurut sejarawan KH Abdul Mun’im DZ yang dikutip dari Nu.or.id (10/11/2019), para tokoh NU merupakan sosok utama yang saat itu ikut membakar semangat rakyat untuk berjuang meraih kemerdekaan bagi Indonesia. Tak heran jika banyak di antaranya diberi gelar sebagai Pahlawan Nasional. Siapa sajakah mereka? Simak ulasan berikut ini.
Sebagai pendiri sekaligus penggerak dari organisasi Nahdlatul Ulama, Hadratussyekh KH Hasyim As’yari memiliki jasa besar dengan membantu perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda. Dilansir dari Republika.co.id (10/11/2017), tokoh yang menyandang gelar Rais Akbar NU mengeluarkan Resolusi Jihad yang kemudian direspon oleh masyarakat (utamanya dari kalangan santri) untuk melancarkan perlawanan terhadap penjajah.
Keterlibatan KH Masjkur pada perjuangan nasional bermula saat dirinya menjadi salah satu pendiri pasukan Pembela Tanah Air (Peta). Bahkan ketika pertempuran 10 November 1945 pecah, Kiai Masjkur menjadi sosok pemimpin bagi Barisan Sabillilah. Tokoh kelahiran Malang, Jawa Timur, 30 Desember 1904 itu, juga sempat menjabat sebagai Menteri Agama Indonesia pada tahun 1947-1949. Pada 8 November 2019, Kiai Masjkur diberi gelar sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo.
Senada dengan Hadratussyekh KH Hasyim As’yari, KH Abdul Wahab Chasbullah merupakan salah seorang pendiri Nahdlatul Ulama. Tokoh kelahiran Jombang, 31 Maret 1888 itu, merupakan figur yang menguasai ilmu ushul fikih (metodologi penelusuran hukum Islam). Sebagai seorang pemikir, KH Abdul Wahab Chasbullah banyak berkecimpung di bidang politik NU. Hingga pada pada 8 November 2014, Kiai yang wafat pada 29 Desember 1971 itu mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Dalam organisasi Nahdlatul Ulama, tokoh yang lahir di Makkah, Arab Saudi pada 1897 itu merupakan Dewan Penasihat (Musytasar) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama hingga akhir hayatnya. Dilansir dari Tirto.id (04/08/2019), KH As’ad Syamsul Arifin dikenal memiliki ilmu silat yang membuatnya disegani di daerah Situbondo, Jawa Timur. Tak hanya itu, ia juga mampu menundukkan para preman sehingga mau bertobat. Pada 3 November 2016, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada Kiai As’ad.
Sebagai salah satu tokoh besar dari kalangan Nahdlatul Ulama, Dr. KH. Idham Chalid banyak berkecimpung di dunia politik dan memiliki pengaruh kuat. Hal ini tak mengherankan karena dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada dua kabinet yang berbeda, yakni Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Berdasarkan Keppres Nomor 113/TK/Tahun 2011 tanggal 7 November 2011, KH Idham Chalid diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
BACA JUGA: 5 Tokoh NU yang Jasanya Tak Terbantahkan untuk Indonesia
Meski telah tiada, warisan sejarah serta rekam jejak para tokoh NU di atas akan senantiasa dikenang oleh generasi penerus bangsa ini. Ada begitu banyak hal yang bisa dijadikan sebagai teladan bahkan hingga hari ini. Yakni mau menjaga dan berkorban demi kemajuan dan keutuhan NKRI.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…