Trending

5 Fakta Kapal Ocean Going Buatan Denmark yang Bakal Dibeli RI untuk Jaga Natuna

Demi memperkuat kedaulatan Indonesia sekaligus mengawasi perairan Natuna, pemerintah Indonesia berencana menambah kekuatan armada lautnya dengan kapal-kapal baru. Salah satunya dengan rencana membeli membeli kapal penjelajah samudera (ocean going) buatan Denmark.

Dilansir dari Jakartaglobe.id (17 Januari 2020), Rencana pembelian dikemukakan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di mana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah menyampaikan hal tersebut. Seperti apa rupa rencananya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.

Bakal digunakan oleh Bakamla untuk mengawasi perairan Natuna

Ilustrasi petugas Bakamla [sumber gambar]
Keberadaan ocean going yang berarti penjelajah samudera, memang sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk mengawasi perairan seperti Natuna yang sempat menimbulkan konflik dengan China. Nantinya jika sesuai rencana, kapal tersebut akan digunakan oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla)

Menjadi salah satu strategi untuk menguatkan pertahanan negara

Patroli Indonesia di Natuna dibayang-bayangi oleh kapal Coast Guard China [sumber gambar]
Tak hanya sekedar menjaga dan mengawasi perairan RI, khususnya di Natuna, kapal buatan Denmark itu juga merupakan langkah pemerintah untuk memperkuat pertahanan sekaligus keamanan dalam negeri di sektor laut. “Kita selama 72 tahun merdeka belum punya ocean going,” ucap Luhut yang dikutip dari Katadata.co.id (18/01/2020).

Kapal penjaga pantai yang bukan dari jenis fregat

Ilustrasi kapal patroli milik Indonesia [sumber gambar]
Diplot untuk mengawasi wilayah perairan Indonesia, pemerintah ternyata menginginkan kapal penjaga pantai yang juga bisa berlayar di lautan lepas yang bukan dari jenis fregat. Ini artinya, ada kemungkinan pemerintah melirik tipe patrol vessel. “Mungkin bukan fregat, tapi kami ingin penjaga pantai kami bisa berlayar di Laut Natuna juga, ” kata Luhut yang dikutip dari Jakartaglobe.id (17/01/2020).

Saran dari pakar hukum untuk memperkuat eksistensi RI di Natuna

Ilustrasi salah satu KRI yang dikirim untuk mengawasi Natuna [sumber gambar]
Memiliki kapal dengan tonase besar memang menjadi sebuah keharusan bagi Indonesia. Hal ini diutarakan oleh Pakar Hukum Internasional dari Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana. Menurut dirinya, hal tersebut bisa menjadi langkah untuk memperkuat pasukan cost guard Indonesia, terutama nantinya saat berhadapan dengan negara yang memiliki kapal berbobot besar seperti satuan pengawas pantai China (China Coast Guard Bureau).

Jenis kapal buatan Denmark yang kemungkinan bisa dipilih oleh Indonesia

Kapal patroli maritim Angkatan Laut Kerajaan Denmark, P570 Knud Rasmussen [sumber gambar]
Jika memang pemerintah berniat membeli ocean going dari Denmark, setidaknya beberapa jenis yang bisa dipilih nantinya. Salah satunya adalah Knud Rasmussen-class yang merupakan tipe kapal patroli maritim. Dibangun oleh galangan Karstensens Skibsværft, kapal ini telah dilengkapi radar pencarian permukaan dan udara Terma Scanter 4100, sistem persenjataan seperti senapan mesin berat M / 01 LvSa, dan Rudal permukaan-ke-udara Sea Sparrow.

BACA JUGA: Mengintip Gaharnya KRI Tjiptadi 381, Armada TNI AL yang ‘Dihantam’ oleh Kapal Vietnam

Keberadaan ocean going di atas, tentu akan semakin menambah kekuatan maritim sekaligus memperkuat eksistensi Indonesia atas perairan Natuna. Meski demikian, Luhut sendiri tak memberitahukan berapa kapal yang nantinya akan dibeli oleh pemerintah. Yah, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Kemelut Masalah Jukir dan Kebijakan Eri Cahyadi yang Dipertanyakan Warga Surabaya

Tak hanya kawasan Timur Tengah yang memanas. Di Jawa Timur pun kini sedang dihangatkan dengan…

11 hours ago

Kabar Duka, Gustiwiw Tutup Usia Jatuh di Kamar Mandi

Awan duka bergelayut di atas dunia entertainment Indonesia. Satu kabar mengagetkan karena seorang musisi muda,…

3 days ago

Mesir Larang Aktivis Pro Palestina ke Gaza, Medis non Muslim: Di mana Nurani Kalian?

Aksi solidaritas untuk Palestina bertajuk, Global March to Gaza diwarnai dengan adanya campur tangan politik…

3 days ago

Fadli Zon Dikecam dan Dituntut Meminta Maaf karena Pernyataan Menihilkan Pemerkosaan Massal 1998

Lama tidak terdengar kabarnya, Fadli Zon bikin geger Indonesia. Politisi Partai Gerindra ini dikritik masyarakat…

4 days ago

Kontroversi Tambang Nikel Raja Ampat, Presiden Akhirnya Cabut Izin Tambang

Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…

6 days ago

Perjalanan Kapal Madleen Bawa Bantuan ke Gaza Hingga Dirampas Israel

Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…

1 week ago