Categories: Tips

Acara TV Indonesia Makin Nggak Laku Kalau Begini Terus Isinya

Tidak bermaksud mengatakan bahwa semua yang ditayangkan di TV negeri ini buruk, tapi akui saja bahwa sebagian besar memang tidak berisi. Mulai dari acara musik pagi yang tak lagi membahas tentang musik Indonesia hingga sinetron-sinetron yang memiliki ratusan sampai ribuan episode. Padahal, selain menghabiskan waktu di internet, sebagian besar orang Indonesia pasti menonton TV.

Kenapa TV Indonesia seperti ini? Demi rating atau murni karena itulah yang disukai oleh orang kita? Perdebatan ini sudah masuk lingkaran setan, tak berujung. Yang pasti, tayangan-tayangan TV kita berpotensi bisa berubah jadi lebih baik jika 4 hal ini mulai diperhatikan.

1. Durasi Tayang yang Terlalu Lama

Rata-rata di Indonesia, untuk tayangan seperti sinetron memiliki durasi tayang minimal 1 jam. Jika rating tinggi, sinetron bisa diperpanjang hingga 2 atau 3 jam. Atau bahkan diulang beberapa kali di hari yang berbeda, dengan dalih “Atas permintaan penonton setia.”

Game of Thrones Imdb

Berbeda dengan yang ada di luar negeri, satu sinetron atau serial biasanya hanya berdurasi kurang dari 1 jam atau 1 jam jika dihitung dengan iklan. Ini disebabkan karena cerita yang digarap dengan lebih serius dan penggarapan yang menggunakan biaya yang besar.

2. Jam Tayang yang Terlalu Sering

Karena tayang 5 hingga 7 hari dalam seminggu, tidak heran kalau sinetron di Indonesia punya ratusan hingga ribuan episode. Bahkan beberapa sinetron malah sengaja memperpanjang cerita yang harusnya sudah berhenti. Kalau tokoh utama yang ada di judul sinetron sudah tidak ada, tokoh lain akan ditonjolkan.

Tukang Bubur Naik Haji [Image Source]
Nah, kalau di luar negeri satu sinetron atau serial umumnya hanya tayang satu atau dua kali dalam seminggu. Enaknya kalau seminggu cuma ada satu atau dua episode, cerita jadi lebih greget. Dan penonton juga jadi nggak sabar untuk nunggu yang selanjutnya.

3. Jalan Cerita yang Itu-Itu Saja

Coba perhatikan deh, sinetron dan FTV kita belakangan ini cuma seputar cinta si kaya dan si miskin, konflik keluarga yang penuh dengan voice over (suara di dalam pikiran) atau manusia yang bisa jadi kefauna-faunaan. Walau ada sedikit pesan moralnya, tapi lebih banyak kontroversinya.

Sinetron Anak Jalanan [Image Source]
Sedang di negara lain, cerita bisa bermacam-macam dari sci-fi, horor, laga dan genre lainnya. Mereka juga lebih berani mengeksplor tema cerita yang out of the box dan tidak melulu mengikuti tren.

4. Format yang Mulai Melenceng

Format yang mulai berubah mungkin tidak disadari oleh sebagian penonton. Mereka yang memang suka, terima-terima saja apa yang diberikan di acara tersebut. Seperti misalnya, acara musik pagi. Dari judulnya saja sudah diketahui kalau itu acara musik, harusnya ya membahas musik. Tapi kini lebih banyak membahas tentang kehidupan pembawa acaranya, gurauan yang melecehkan dan juga format acara lain seperti hipnotis.

Hipnotis di TV [Image Source]
Hal ini terjadi karena mengikuti inginnya pasar atau ide yang keburu habis tapi acara harus tayang setiap hari. Coba hitung saja acara TV yang setia dengan format awalnya? Hanya beberapa saja yang ada dan mampu bertahan.

Tidak heran kalau  4 hal ini selalu terjadi, TV perlahan akan mulai ditinggalkan. Banyak yang akan berpindah ke TV kabel yang walaupun mahal tapi menyuguhkan tontonan berkualitas. Padahal kita punya banyak artis keren, ide bermutu yang bisa dieksplor dan stasiun TV yang beragam. Kalau saja bukan melulu rating yang dikejar, pasti acara TV di Indonesia tidak akan menjenuhkan seperti sekarang ini.

Share
Published by
dyan

Recent Posts

Kronologi Perundungan Almarhum Timothy Anugerah dan Masa Hidupnya

Seminggu terakhir jagad dunia maya, baik media sosial maupun media online diramaikan oleh satu nama,…

2 weeks ago

Kabar Akun Pembuat Meme Bahlil dan Yang Merepost akan Ditangkap, Bagaimana Kejelasannya?

Hati-hati bikin seseorang jadi guyonan. Apalagi kalau yang dibikin meme adalah sosok sekelas menteri, seperti…

2 weeks ago

Kasus Pemukulan Penjaga Rumah Zaskia Mecca oleh Diduga Oknum “Anggota”

Makin ramai jalanan, makin besar potensi keributan. Itu pula yang dialami oleh Faisal, karyawan dan…

2 weeks ago

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

1 month ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

1 month ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

1 month ago