Wanita suku Kalash [sumber gambar]
Kawin lari menjadi istilah yang sudah jarang sekali didengar sekarang ini. Itu semua tidak lepas lantaran mulai berubahnya pandangan masyarakat di mana percintaan dengan dijodohkan atau tidak direstui sudah jarang terjadi. Sekarang bukan lagi zaman Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih, saat ini semua anak muda bisa dengan bebas menentukan siapa pasangannya.
Namun, pemandangan yang berbeda akan kamu lihat di suku Kalash yang berada di daerah sekitar Pakistan. Pasalnya di sana kawin lari sering kali terjadi bahkan jadi sebuah tradisi yang masih dipegang teguh di masyarakatnya hingga saat ini. Lalu kenapa fenomena ini masih dijalankan di sana? Biar nggak penasaran, simak ulasan di bawah ini.
Kawin lari mungkin jadi sebuah hal yang tidak lazim di zaman sekarang, meskipun seumpama ada jarang sekali yang melakukan. Namun di suku Kalash, ternyata kawin lari jadi sebuah tradisi yang ada secara turun-temurun. Dilansir dari laman Vice, para perempuan suku Kalash bisa melakukan kawin lari jika memang orang tua mereka tidak setuju dengan hubungannya dan hal itu adalah sesuatu yang wajar di sana.
Ada yang unik dalam memandang gender di suku ini. Para masyarakatnya sejatinya agak konservatif dan perempuan jadi gender kedua. Namun demikian siapa sangka kalau wanita di suku ini punya kebebasan yang lumayan setara. Misalnya saja meskipun tidak direstui, namun jika telah melakukan kawin lari maka salah satu mempelai yang awalnya ditolak lama-kelamaan akan diterima juga.
Tidak hanya kawin lari saja yang jadi hal biasa di sana, ternyata cerai pun juga bebas. Hal ini kembali lagi pada pandangan masyarakat suku Kalash yang membebaskan wanita untuk memilih masa depannya. Oleh sebab itu ketika seorang istri meminta cerai maka sudah jadi kewajiban suami untuk memberikannya.
Meskipun beberapa tradisi dipegang teguh hingga sekarang, namun nyatanya memang banyak juga yang mulai terkikis. Hal ini sejatinya tidak terlepas dari kemajuan zaman dan globalisasi yang membuat beberapa kebiasaan masyarakat berubah. Salah satunya adanya kebudayaan Pakistan dan Islam yang masuk pada suku Kalash.
BACA JUGA: Gowok, Tradisi Mengasuh Pria Agar Makin Jantan dan Mampu Memuaskan Wanita Lahir dan Batin
Di balik tradisi dan kawin lari yang lumayan bebas di sana, ternyata ada maksud yang luar biasa. Ya, penduduk suku Kalash ini menghargai kebebasan seorang wanita dalam menentukan masa depannya. Oleh sebab itu, jalan apa pun yang diambil, ia lah yang nanti akan bertanggung jawab dan menerima risiko dari hal yang sudah dipilihnya tersebut.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…