Wabah yang membunuh 15 juta orang [Image Source]
Wabah penyakit selalu saja membuat kita cemas. Masih ingat kala flu babi, flu burung, atau SARS yang marak terjadi di Asia? Pemerintah kalang kabut melakukan pencegahan penyebaran penyakit tersebut. Masyarakat pun dihimbau untuk tidak bepergian, makan makan sehat, dan menggunakan masker. Seandainya pemerintah tidak tanggap atau teknologi tidak secanggih saat ini, penyakit –penyakit itu bisa menyebar dengan cepat dan menewaskan banyak orang seperti kebanyakan wabah penyakit yang terjadi beberapa ratus tahun lalu.
Jika membicarakan wabah penyakit yang hampir memusnahkan kehidupan manusia, Black Death atau wabah pes di Eropa adalah yang muncul di pikiran kita. Wabah itu menghantui penduduk Eropa pada tahun 1346 hingga 1353. Meski setelah itu Eropa tidak perlu khawatir lagi akan pes, namun bukan berarti di belahan dunia lain berlaku hal yang sama. Wabah yang sama muncul di Tiongkok dan India pada tahun 1855. Wabah ini disebut dengan Third Plague Pandemic atau wabah pes ketiga. Sebelumnya memang pernah terjadi dua wabah pes, yaitu Plague of Justinian dan Black Death.
Beruntung sekali kita hidup di jaman sekarang saat pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan efektif. Teknologi kedokteran pun sudah cukup canggih sehingga bisa membantu pasien melawan penyakitnya dengan mudah. Meskipun begitu, kita harus selalu waspada dengan menjaga kebersihan dan stamina tubuh kita.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…