Sepak terjang Organisasi Papua Merdeka yang penuh dengan konflik dengan pihak TNI, ternyata memiliki sisi lain yang mungkin dapat membuat siapa saja mengelus dada. Bagaimana tidak, kelompok bersenjata yang ingin melepaskan diri dari NKRI ini juga melibatkan anak-anak di bawah umur sebagai bagian dari perjuangannya.
Dilansir dari jpnn.com, pasukan OPM sedikit banyak diperkuat oleh diperkuat pasukan bersenjata dari kalangan anak di bawah umur. Miris, namun itulah kenyataan yang ada. Hal ini bahkan diakui sendiri oleh sayap militer OPM West Papua Liberation Army (WPLA) yang telah mengangkat senjata sejak 1960-an. Seperti apa kisahnya?
Laporan kantor berita The Associated Press (AP) memang cukup mengejutkan. Pasalnya, mereka menemukan bahwa OPM diperkuat pasukan bersenjata dari kalangan anak di bawah umur. Dikutip dari jpnn.com, hal ini juga diakui West Papua Liberation Army (WPLA) yang merupakan oleh sayap militer OPM dan kelompok advokasi damai pendukung kemerdekaan Papua, bahwa memang ada remaja-remaja di bawah usia dalam pasukan bersenjata OPM.
Apa yang dihadapi oleh para ‘pasukan’ di bawah umur tersebut, nyatanya tak lepas dari kondisi Papua yang dirasa tak lagi berpihak pada mereka. Seperti kisah Victor Mambo yang merupakan editor media Tabloid Jubi pada Assosciated Press (AP) yang dikutip dari jpnn.com mengatakan, Ribuan warga sipil saat itu terlantar akibat tindakan keras aparat keamanan RI. Hal tersebut merupakan buntut dari serangan pada Desember yang menewaskan 19 pekerja konstruksi jembatan di Nduga beberapa waktu lalu.
Temuan mengejutkan lainnya pun datang dari anak-anak Papua lainnya. Menurut Juru bicara militer Indonesia di Papua, Muhammad Aidi, ia memang belum melihat bukti secara langsung atas keterlibatan anak-anak di bawah umur yang menjadi kombatan bagi OPM. Namun di beberapa daerah terpencil, banyak dari mereka yang ingin bergabung dengan WPLA.
BACA JUGA: 5 Aksi Separatisme Inilah yang Bikin OPM Harus Segara Dienyahkan dari NKRI
Miris memang. Anak-anak Papua di daerah terpencil yang seharusnya mendapat perhatian dari pemerintah, seakan tak memiliki pilihan lain selain mengangkat senjata. Mudah-mudahan dengan adanya pembangunan yang masif di Papua pada saat ini, mereka yang di bawah umur bisa merasakan hidup normal, mendapatkan fasilitas yang lebih baik dan berkecukupan.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…