Tahun 2015 lalu, Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia bersama Forum Tempe Indonesia sepakat untuk mendaftarkan tempe sebagai warisan budaya non benda ke UNESCO. Sayang, hingga saat ini belum ada kabar lanjutan dari pemerintah mengenai ini. Katanya sih, pihak UNESCO sendiri kebanjiran pendaftaran calon warisan budaya benda dan non benda dari seluruh dunia sehingga pendaftaran tempe akan memakan waktu yang sangat lama.
Baru-baru ini media mencoba mengangkat kembali pamor tempe sebagai makanan tradisional Indonesia. Upaya ini tentunya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan budaya kita sendiri dan menyuarakan pentingnya pengakuan UNESCO atas tempe. Ada beberapa alasan mengapa tempe perlu banget diakui sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.
Berbeda dengan sahabatnya, si tahu yang berasal dari Tiongkok, tempe 100% berasal dari Indonesia. Lebih tepatnya tempe berasal dari Jawa bagian tengah. Ini diungkapkan di dalam Serat Centhini, sebuah kumpulan syair yang didasarkan pada perjalanan anak-anak Sunan Kalijaga menjelajahi Pulau Jawa.
Harga tempe yang murah tidak membuat tempe menjadi makanan sampah. Gizi yang terkandung di dalamnya sangat tinggi, bahkan melampaui gizi dalam telur. Tempe bisa memperbaiki gizi mereka yang mengalami busung lapar dengan cepat.
Tidak akan ada makanan yang bisa menyamai tempe. Mulai dari rasanya yang unik, semacam gurih dan asam hingga pembuatannya yang harus melalui berbagai tahapan.
Apalah gunanya memiliki budaya jika masyarakat tidak bangga dengannya. Tempe sempat direndahkan dan diasosiasikan dengan makanan kalangan bawah. Tapi saat ini tempe adalah bagian dari budaya Indonesia yang dicintai. Banyak orang yang bangga makan tempe.
Kini tempe bukan hanya bisa ditemui di Indonesia, melainkan seluruh dunia. Penikmatnya pun bukan hanya imigran asal Indonesia, tetapi penduduk dunia lainnya. Di luar negeri, tempe diolah menjadi semacam kare, dipanggang, digoreng dengan menggunakan tepung dan dicocol ke saus, dijadikan topping sushi, dan lain-lain. Para vegetarian mulai memilih tempe sebagai sumber protein pengganti daging.
Nah, itulah alasan kenapa tempe perlu diakui dunia sebagai salah satu warisan budaya Indonesia. Saat ini tengah berlangsung petisi dukungan supaya tempe terdaftar di UNESCO. Tentunya kita tidak boleh hanya berpangku tangan menunggu keputusan dari UNESCO yang tanpa kepastian. Dengan kekuatan media sosial, kita bisa mengkampanyekan ke seluruh dunia bahwa Indonesia adalah negara asal tempe.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…