Kata orang, Indonesia merupakan negara yang gemah ripah loh jenawi. Namun kini ungkapan tersebut sudah tidak relevan lagi, yang lebih pas adalah negara dengan seribu satu masalah. Benar begitu, kan? Belum selesai masalah satu, sudah ada yang lain. Belum tuntas skandal ini, eh muncul skandal lain yang lebih besar. Terus saja seperti ini sampai negara api menyerang.
Indonesia butuh problem solver untuk menuntaskan semua masalah ini agar tidak berlarut-larut dan kembali jadi negara yang damai dan tentram. Sayangnya, tidak pernah ada yang namanya cara mudah untuk mengatasi masalah. Apalagi yang kita bicarakan adalah problematika besar yang ada di negara ini. Namun, sepertinya kita bisa menggantungkan solusi dari masalah besar tersebut kepada teknologi.
Ya, Indonesia sepertinya butuh teknologi-teknologi terbaik yang bisa menyelesaikan banyak masalah rumit di dalamnya. Meskipun terdengar seperti hal yang lucu dan imajinatif, tidak menutup kemungkinan jika nantinya mungkin akan benar jadi kenyataan.
Sebenarnya sangat mudah kok mendapatkan solusi dari banyak masalah di Indonesia, terutama kasus-kasus pelik, semacam korupsi dan juga sidang kelas berat seperti Setya Novanto. Jujur. Ya, cukup dengan jujur, maka masalah akan langsung beres. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya. Harus berbelit-belit dulu untuk kemudian baru ditunjukkan yang sebenarnya.
Kita sudah sangat sering disuguhi berita-berita foto skandal. Mulai dari Abraham Samad, sampai yang terakhir adalah Pasha Ungu. Kita butuh tahu untuk melihat maksud si penyebarnya, sekaligus masalah keaslian foto yang akan jadi solusi dari masalah tersebut. Selama ini kita hanya mengandalkan analisa para pakar telematika, yang bisa saja salah.
Asap jadi tragedi paling menyita perhatian beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak heboh asapnya saja sampai menutupi kota-kota dan bikin aktivitas masyarakat terganggu. Bahkan negara tetangga juga ikut kena dampaknya. Penanganan terhadap asap masih kurang cepat dan efektif. Padahal bencana ini terjadi hampir setiap tahun sekali.
Macet, kecelakaan berakibat kematian, kasus kriminal di jalan, adalah buntut dari problematika transportasi kita. Pemerintah bukannya diam saja, tapi sudah melakukan sesuatu. Sayangnya, it takes time sedangkan kebutuhan akan transportasi harus segera.
Sampah adalah masalah pelik pemerintah yang hingga saat ini masih belum benar-benar ada solusinya. Kalau tak percaya, mampir ke Bantar Gebang dan lihatlah jutaan ton sampah bertumpuk hampir menyerupai bukit kecil.
Keberadaan teknologi ini akan jadi hal fundamental dan pasti akan banyak sekali membantu. Sayangnya, hampir semuanya kecuali mesin daur ulang sampah masih jadi alat imajinatif yang belum ada wujud nyatanya hingga hari ini. Sebenarnya ulasan ini adalah sindiran atas banyaknya kasus yang terjadi namun tidak terselesaikan dengan maksimal, cepat dan tepat. Sehingga untuk melakukan hal-hal yang harusnya adalah tugas manusia ini, kita sampai mengandalkan yang namanya teknologi canggih. Negara harus berubah cepat agar bisa menjadi lebih baik lagi.
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…
Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…