Kisah tentang penghinaan Al-Qur’an kerap terjadi di negara kita ini. Seperti yang terjadi baru-baru ini di Sukabumi. Dilansir dari akun instagram @sukabumi_update, ada seorang pria tua yang menduduki Al-Qur’an. Lalu kemudian peristiwa tersebut direkam oleh sejumlah siswa SMAN 4 Kota Sukabumi. Setelah video tersebar, kepolisian setempat langsung menciduknya di salah satu masjid di Sukabumi.
Nah, berbicara tentang kasus menghina Al-Qur’an ini, sering kali tak diperpanjang. Bahkan hanya diciduk polisi dan lalu kabarnya seakan hilang ditelan bumi. Bukan apa-apa, tapi seharusnya ada penindaklanjutan dari pemerintah setempat supaya tidak terulang lagi. Contohnya seperti di bawah ini.
Kita tak seharusnya langsung menangkap dan memvonis hukuman untuk pelaku penghinaan Al-Qur’an. Ada baiknya untuk menyelesaikan dengan jalur mediasi terlebih dulu. Dari sini kita akan mengetahui apa sih tujuannya melakukan hal tersebut. Entah dari dendam pribadi, ketidaksukaan pada suatu hal ataupun alasan lainnya.
Melanjutkan poin pertama tadi, penyelesaian menggunakan jalur hukum bisa ditempuh kalau tak ada kejelasan dari tahap mediasi. Ya, tahap ini bisa diambil untuk mendorong si pelaku mengeluarkan segala unek-uneknya tentang penyebab ia berani untuk melecehkan suatu agama.
Langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan si pelaku Surat Keputusan Bersama (SKB). Tersangka penghinaan dijamin akan mati kutu dengan surat ini lantaran sudah disetujui oleh Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri. Tapi, ini untuk yang perorangan ya.
BACCA JUGA : Hina Al-Quran dan Ulama Pakai Akun Palsu, Pria Asal Kalimantan Ini Dicyduk Polisi
Pelaku penghinaan agama dan kitabnya memang perlu mendapatkan hukuman supaya jera. Tapi sayangnya kita tidak bisa berlaku semena-mena dan langsung menjebloskan ia ke penjara. Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan untuk menemukan keputusan yang baik tanpa perlu menyentuh jeruji besi.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…