Herbert, Superman Dunia Nyata yang Obsesi Kontroversialnya Mendunia

Sejak kecil kita selalu disuguhkan dengan serial TV yang sebagian berisi Hero atau pahlawan. Mulai dari Superman, Batman, Robin, hingga Ironman. Semua pahlawan ini selalu tampil hebat dalam melawan segala penjahat hingga akhirnya memang dan membuat kita terkagum-kagum. Akhirnya kita menjadi sangat membanggakan pahlawan ini, bahkan sampai terobsesi menjadi sama sepertinya.

Baca Juga : Ini Dia 9 Manfaat Puasa Bagi Umat Muslim

Banyak sekali orang yang terobsesi menjadi seperti pahlawannya. Mereka melakukan apa saja agar terlihat sama persis. Bahkan tak hanya memakai kostum saja, mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk melakukan operasi plastik. Seperti yang dilakukan oleh Herbert Chavez dari negara Filipina ini.

Superman Menginspirasi Herbert Sejak Kecil

Sejak kecil Herbert hidup dengan kartun Superman. Hal ini membuat Herbert terobesi menjadi Superman asli di dunia nyata. Herbert tumbuh dengan mimpi itu hingga akhirnya dia mendirikan sebuah toko baju yang menjual pernak-pernik Superman. Hal ini dilakukan karena apapun di hidupnya, harus selalu ada Superman.

Suatu ketika Herbert mengumpulkan banyak sekali uang. Dia ingin mengubah bentuk wajahnya dan juga badannya. Impiannya yang telah lama disimpan harus menjadi nyata. Terlebih Herbert mengaku punya alter-ego yang membuatnya benar-benar hidup layaknya karakter super hero dengan kostum biru dan merah itu.

Operasi Plastik Hingga 23 Kali Agar Menjadi Sempurna

Sejak berusia 17 tahun, Herbert mulai melakukan operasi plastik pada tubuhnya. Dimulai dari wajahnya, membuat lekuk di dagu dan memutihkan wajahnya yang awalnya penuh jerawat dan hitam. Setelah itu ia melakukan operasi pada bagian tubuh agar terlihat lebih proporsional. Ia bahkan membuat pantatnya lebih besar dan melakukan sedot lemak di area perutnya.

Saat ini Herbert telah berusia 30-an tahun dan mengaku akan terus melakukan operasi hingga ia benar-bena terlihat lebih sempurna. Ia ingin Superman benar-benar hidup di dunia nyata dan itu ada pada tubuhnya. Herbert mengaku jika operasi plastik membuatnya ketagihan. Ia tak peduli dijuluki Man of Plastic yang merupakan plesetan dari Man of Steel. Operasi yang dilakukan oleh Herbert membuatnya harus merogoh kocek dalam-dalam hingga mencapai 7.000 dolar Amerika atau sekitar 100 juta rupiah.

Punya Koleksi Memorabilia Terbanyak Bahkan Masuk Rekor Dunia

Obsesi yang telah Herbert alami sejak kecil membuatnya ingin mengoleksi apa saja. Mulai dari komik, memorabilia, dan juga kostum yang dia impor dari berbagai negara. Koleksi yang dimiliki oleh Herbert dipajang di tokonya yang menjual baju dan segala pernak-pernik berbau Superman. Hingga pada tahun 2012, Guiness World of Record memberinya anugerah sebagai orang yang memiliki koleksi memorabilia Superman terbanyak di dunia.

Gelar ini membuat nama Herbert semakin terkenal, tak hanya di Filipina saja, bahkan di seluruh dunia. Ia sempat tampil dalam acara reality show di Amerika Serikat dengan judul Botches bulan lalu. Penampakan Herbert yang sangat unik membuat banyak orang menyukainya. Bahkan ia diidolakan oleh anak-anak di sekitar rumahnya.

Herbert Hanya Ingin Membuat Banyak Anak Lebih Bahagia

Boleh jadi apa yang dilakukan oleh Herbert adalah sesuatu yang sangat gila. Namun hal ini dilakukannya tidak semata-mata ingin membuat dirinya menjadi living Superman. Namun juga karena ia ingin melihat banyak sekali orang bahagia, terutama anak-anak yang sangat mengidolakan super hero ini. Dia berharap dengan mengubah dirinya menjadi Superman akan banyak anak semakin terinspirasi.

Herbert kerap mengenakan pakai Superman dan pergi bersama keluar. Ia selalu datang ke kerumunan orang untuk menunjukkan aksinya dan membuat anak senang. Hampir setiap Herbert keluar rumah, akan banyak sekali anak-anak yang berkumpul. Bahkan orangtua mereka pun ingin ikut berfoto dan bermain dengan Herbert si Superman dari Filipina.

Baca Juga : Sering Ditolak Kerja? Baca Pengalaman “Superman” Ini !

Apapun obsesi yang Herbert atau anda punya, jangan sampai membuat anda jadi menyesal. Terlebih sampai menyakiti orang lain. Selama obsesi itu baik, why not?