banjir bandang
Memiliki sungai-sungai yang besar bisa menjadi sebuah berkah atau bahkan bencana bagi suatu negara. Sungai yang besar bisa dimanfaatkan sebagai pengairan dan pembangkit tenaga listrik. Sungai seperti Nil bahkan sampai diperebutkan karena memiliki potensi hebat itu. Sayangnya, sungai juga kerap menyebabkan bencana seperti banjir bandang yang bisa menyebabkan banyak orang hanyut lalu meninggal dunia.
Seperti halnya di negara lain, sungai besar di Indonesia juga kerap dijadikan sebagai pembangkit listrik. Namun, saat hujan besar datang sungai ini bisa meluap dan menerjang siapa saja yang ada di sekitarnya. Dalam sejarah Indonesia, sungai-sungai yang ada di bawah ini pernah menyebabkan banjir bandang yang mematikan.
Memasuki akhir September 2016, Garut mengalami bencana banjir bandang yang cukup parah. Bahkan pemerintah pusat sampai memberikan perhatian penuh karena dampaknya cukup parah. Dalam tragedi ini, ada lebih dari 16 orang yang meninggal dunia karena hanyut terbawa arus yang deras. Jumlah ini kemungkinan masih bisa bertambah mengingat luasnya wilayah banjir di Garut.
Pada tahun 2003 silam, sebuah banjir bandang pernah menerjang kawasan Bukit Lawang di Langkat. Sungai Bahorok yang mengalir di tengah bukit itu mendadak mengamuk dan menerjang apa saja yang ada di sekitarnya. Hotel dan penginapan yang ada di sini langsung lenyap karena tidak kuat menahan kekuatan air yang datang seperti tidak ada habisnya.
Enam tahun yang lalu, banjir bandang pernah menggoncang bumi Papua. Sungai Batang Sala yang awalnya tenang mendadak meluap setelah hujan dengan intensitas tinggi tidak berhenti selama beberapa jam. Banyak air yang turun ke kawasan ini membuat sungai tidak mampu menampung lagi dan banjir bandang yang menewaskan 158 orang dan membuat hilang 145 orang tidak bisa dihindari lagi.
Penyebab dari salah satu banjir bandang terparah dalam sejarah Indonesia ini adalah rusaknya hutan di kawasan Wasior. Banyaknya penebangan liar membuat kawasan ini tidak mampu bekerja sebagai kawasan penyerapan air. Akhirnya banjir yang besar terjadi begitu saja dan merusak apa saja yang dilaluinya termasuk warga yang tinggal di sekelilingnya.
Kawasan Jember yang dikenal dengan JFC juga pernah mengalami banjir bandang yang menyebabkan puluhan orang tewas. Peristiwa ini terjadi pada tahun 2006 silam saat kota itu mengalami hujan yang cukup intens setiap harinya. Sungai Denoyo dan Kaliputih yang ada di sana akhirnya tidak mampu menahan banyaknya air hujan yang terus turun tanpa bisa di serap oleh kawasan hutan.
Inilah sungai-sungai yang pernah menghasilkan banjir bandang terparah di Indonesia. Jika kita terus saja merusak hutan atau mencemari sungai dengan sampah, bukan tidak mungkin banjir bandang yang lebih besar bisa terjadi di kemudian hari. Mari sama-sama menjaga alam agar hal seperti ini tidak terjadi.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…