Categories: Trending

Indonesia Punya Suku-Suku Warrior yang Melegenda, Nih Buktinya

Seperti yang kita tahu semuanya, Indonesia memiliki banyak sekali suku bangsa yang menyebar dari Sabang hingga Merauke. Suku-suku ini ada yang masih menjaga keaslian budayanya ada juga yang berbaur dengan modernisasi dunia. Suku yang sudah berbaur dengan kemodernan adalah Jawa, Sunda, Batak, dsb.

Beberapa suku di Indonesia terutama di kawasan pedalaman masih memegang teguh budayanya. Bahkan di antara mereka ada yang masih mempertahankan budaya warrior atau bertarung yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Anyway, inilah suku-suku petarung yang pernah atau masih ada di Indonesia.

Suku Nias – Sumatra Utara

Suku pertama yang dikenal dengan budaya bertarungnya hingga sekarang adalah Suku Nias. Di masa lalu, suku Nias kerap melakukan perang dengan beberapa kelompok di dalam pulau. Perang ini dilakukan untuk meningkatkan harkat dan martabat sebuah keluarga hingga akhirnya dipandang sangat tinggi oleh keluarga lain. Semakin tinggi derajat sebuah keluarga maka semakin kuat pula para warrior atau petarung yang dimiliki.

Suku Nias [image source]
Saat masa kolonial datang, kawasan Nias dikenal sangat susah untuk ditaklukkan. Bangsa Belanda yang kala itu melakukan penyergapan wilayah harus mengakui keunggulan dari suku Nias. Apalagi mereka melakukan serangan besar-besaran kepada Belanda pasca bangsa kulit putih itu mengambil orang dari Nias dan kemudian dijual sebagai budak di wilayah-wilayah Aceh.

Suku Dani – Papua

Suku warrior selanjutnya yang ada di Indonesia adalah Suku Dani. Suku yang terletak di Lembah Baliem ini juga dikenal pernah melakukan budaya perang. Di masa lalu, Suku Dani banyak melakukan peperangan dengan suku-suku di sekitarnya. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan wilayah, dan menjaga martabat dari suku agar tidak jatuh dan dianggap sebagai pecundang.

Suku Dani [image source]
Di era modern seperti sekarang, suku Dani mungkin tidak melakukan perang. Namun, mereka masih menyimpan budaya bertarung itu melalui tari perang yang kerap ditunjukkan kepada tamu yang datang. Selain ditunjukkan kepada tamu, setiap ada festival Lembah Baliem, Suku Dani selalu terlibat tari perang dengan beberapa suku sekitar dengan tujuan menghibur dan melestarikan budaya.

Suku Dayak Iban – Kalimantan Barat dan Malaysia

Bukan menjadi rahasia umum lagi kalau Dayak Iban atau disebut juga dengan Sea Dayak merupakan suku dengan budaya warrior paling besar di Kalimantan. Dari beberapa literatur yang ada, suku ini dikenal dengan budaya berburu kepala. Biasanya mereka akan memenggal kepala dari musuh saat melakukan perang atau memperluas wilayah desa yang dianggap memiliki sumber daya alam yang banyak.

Suku Iban [image source]
Pamornya sebagai headhunting membuat suku ini sangat ditakuti oleh suku-suku di sekitarnya. Saat bangsa kulit putih mulai memasuki kawasan Sarawak Malaysia, suku asli ini mulai tertekan. Budaya headhunting dan warrior dari suku ini perlahan memudar meski hingga sekarang beberapa kelompok yang tersisa masih menerapkan budaya warrior yang sudah sangat melekat itu.

Suku Biak – Papua

Suku terakhir di Indonesia yang dikenal dengan budaya warrior adalah suku Biak. Suku ini dikenal sebagai Vikingnya Indonesia. Di masa lalu suku yang berasal dari kawasan Kepala Burung Papua ini melakukan ekspedisi di lautan. Mereka kerap menyerang kapal-kapal daerah lain atau melakukan barter hasil bumi dengan barang berharga lainnya.

Suku Biak [image source]
Suku Biak pernah melakukan hubungan perdagangan dengan bangsa-bangsa lain di kawasan Makassar, Ternate, Tiongkok, hingga kawasan Eropa. Barang-barang yang berasal dari sekitaran Papua atau barter dari Maluku dijual ke pedagang-pedagang yang mereka temui di jalanan. Kebiasaan Suku Biak sebagai penguasa dan petarung lautan akhirnya meredup setelah Belanda berhasil menguasai kawasan timur, Indonesia.

Inilah beberapa suku warrior yang ada di Indonesia. Menurut pendapat Sobat Boombastis semuanya mana dari suku-suku di atas yang paling hebat dalam hal pertarungan?

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago