Categories: Trending

10 Sejarah di Balik Tradisi Natal

Suasana Natal tentu sudah menghiasi kota-kota anda. Jalanan telah dihiasi dengan pernak-pernik berwarna merah dan hijau. Lagu-lagu yang diputar di pusat perbelanjaan juga lagu bertemakan natal. Stasiun televisipun berlomba-lomba membuat program khusus natal.

Baca Juga :10 Peraturan Aneh Bin Ajaib Yang Hanya Ada di Amerika Serikat

Namun, apakah pernah terlintas di benak ada sejarah dari tradisi yang kita lakukan pada Hari Natal? Tahukah anda mengapa permen tongkat berwarna merah-putih mnenjadi salah satu ikon Hari Natal? Agar tidak penasaran, mari kita cek daftar sejarah tradisi Natal berikut ini.

1. 25 Desember= Kelahiran Kristus?

Seperti kita ketahui bersama, 25 Desember dirayakan sebagai hari dimana Kristus dilahirkan. Namun, tahukah anda ternyata menurut sejarah, tidak bisa dipastikan tanggal kelahiran kristus yang benar. Perayaan Natal pada tahun 25 Desember adalah tradisi di Roma sejak abad kedua.

Kelahiran Kristus 25 Desember

Namun, hingga ini masih belum di ketahui pada tanggal berapakah Kristus lahir. Hal itu tentu bukan masalah besar, karena natal bukanlah perkara tanggal. Namun perkara cinta kasih yang disebarkan dan diajarkan kristus.

2. Saling bertukar kado

Ini adalah tradisi yang paling seru di Hari Natal. Rumah akan dipenuhi kado-kado dan semua tamu datang untuk bertukar kado. Beberapa anak menunggu sepanjang tahun demi mendapat kado impiannya di Hari Natal. Darimanakah sejarah pertukaran kado ini berasal?

Saling Menukar Kado

Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa tradisi ini berasal dari kisah tentang tiga pria yang datang ke rumah Kristus untuk memberinya kado. Kado tersebut diberikan untuk rasa hormat mereka pada Kristus. Namun, beberapa versi berpendapat, tukar kado adalah sebagai lambang pertukaran cinta kasih dan berbagi untuk sesama.

3. Tulisan “X-Mas”

Banyak sekali orang yang menyingkat kata “christmas” dengan “x-mas”. Darimanakah asal-usul kebiasaan ini. Ternyata “X” adalah huruf pertama dalam tulisan Yunani kuno yang pengucapannya adalah terdengar seperti “krys”. Hal tersebut wajar dilakukan pada abad ke 18 dan 19. Pada saat itu bahkan beberapa orang menulis “crystal” dengan “xtal”.

Merry X-Mas

Ucapan dengan awalan X umumnya banyak digunakan di Eropa dan di Indonesia sendiri jarang sekali digunakan diucapan dalam versi cetak.

4. Kaus Kaki Merah Santa

Dalam dongeng-dongeng tentang Natal, diceritakan bahwa Sinterklas akan datang dan menyelipkan kado di kaus kaki yang digantung di dekat perapian. Ternyata kebiasaan ini dimulai oleh Saint Nicolas pada abad keempat. Saint Nicholas berpendapat bahwa anak-anak berhak mendapatkan kado di malam Natal. Namun, saat itu banyak sekali orang tua yang tidak mampu membelikan anaknya kado.

Kaos Kaki Santa

Hal tersebut membuat Saint Nicholas terinspirasi untuk membeli kado dan menyimpannya diam-diam ke rumah anak-anak tidak mampu tersebut. Ketika akan mengirimkan kado rahasianya, Saint Nicholas melihat sebuah kaus kaki tergantung di dekat perapian. Akhirnya dia menyelipkan kadonya di kaus kaki itu. Sejak itulah dongeng tentang Santa yang suka memberi hadiah di kaus kaki dimulai.

5. Hiasan Lingkaran Rumput di Pintu

Mungkin lingkaran rumput tersebut tampak seperti hiasan khas natal biasa. Namun, ternyata ada makna filosofis di balik itu semua. Dalam tradisi Roma dan Yunani, lingkaran rumput itu melambangkan kekuatan, karena biasanya dipakai untuk mahkota seseorang yang hebat.

Lingkaran Rumpu

Selain itu warna hijau juga melambangkan kesuburan. Sementara lingkaran melambangkan keabadian yang tidak putus.

6. Tradisi Pohon Natal

Pada abad ketujuh, Saint Boniface menebang sebuah pohon yang oleh masyarakat sekitar dipercaya sebagai pohon dewa langit dan petir. Saint Boniface menebang pohon itu dan memberi pesan pada masyarakat, bahwa dewa-dewi hanyalah mitos.

Pohon Natal

Namun, sejak abad ke 15-lah orang-orang baru mulai meneang pohon dan mendekorasinya dengan berbagai macam pernik. Ada yang menghiasi dengan replika buah apel sebagai lambang kesuburan. Ada juga yang menghiasi dengan lonceng kecil, sebagai simbol sukacita turunnya Kristus ke dunia.

7. Santa Claus

Apakah Santa Claus hanyalah dongeng? Meski banyak yang berpendapat demikian, namun itu tidak sepenuhnya benar. Pada abad ketiga, seorang pria berkumis dan berjenggot putih berkeliling Desa Pantara, Turki untuk membagikan kado kepada orang-orang miskin.

Santa Claus

Pria tersebut adalah Saint Nicholas atau yang dikenal sebagai Saint Nick. Kemurahan hati Saint Nick menjadi pembicaraan banyak orang. Dan orang-orang mulai menambahi detail cerita yang imajiner seperti pria berkumis itu gemuk dan memakai baju merah,atau pria itu datang dari kutub utara.

8. Permen Tongkat

Pada akhir tahun 1800-an, seorang pembuat permen di Indiana ingin mengungkapkan ketulusan Kristus lewat permen. Pertama, dia membuat permen putih rasa peppermint sebagai lambang kesucian Kristus. Dan Dia menambahkan garis-garis merah untuk melambangkan penderitaan dan pengorbanan kristus untuk umatnya.

Permen Tongkat Natal

Pembuat permen tersebut ingin mengingatkan bahwa inti dari peringatan Natal adalah mengingat kesucian dan pengorbanan kristus.

9. Lagu Natal

Lagu Natal pertama kali diciptakan dan dinyanyikan pada abad keempat di Roma.Lagu Natal pertama dinyanyikan dalam bahasa Latin. Sejak itu kebiasaan membuat lagu Natal menyebar di Perancis, Jerman dan Italia pada abad ketigabelas. Pada Era modern, hampir setiap negara memiliki lagu natalnya sendiri.

Lagu Natal

Lagu Natal di Indonesia sebagian merupakan terjemahan dari versi yang telah diciptakan dibanyak negara

10. Berbelanja Saat Natal

Pada saat Natal, kita sering kali berbelanja sebanyak mungkin dan memenuhi rumah kita dengan barang-barang baru. Hal ini sudah menjadi tradisi umum di hari Natal.Namun apakah hal itu benar-benar ada hubungannya dengan Kristus?

Belanja Saat Natal

Jawabannya adalah tidak. Berbelanja dan diskon-diskon yang merebak di pusat perbelanjaan hanyalah strategi para pengusaha agar barang dagangan mereka laris manis. Kita harus lebih bijak, bahwa arti sebenarnya dari Natal adalah tentang cinta kasih, bukan belanja.

Itu tadi beberapa fakta tentang tradisi Natal. Semoga Natal anda tahun ini penuh keberkahan dan cinta kasih. Selamat Natal dan Tahun Baru! (HLH)

Share
Published by
didi

Recent Posts

#JusticeforArgo, Pelaku Kini Jadi Tersangka Tapi Belum Ditahan

Meninggalnya Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang tewas dalam tabrakan, Sabtu (24/5/2025) dini…

3 months ago

Pegawai Bank Indonesia Terjun dari Helipad, Diduga Bunuh Diri

Indonesia digegerkan dengan berita tentang tewasnya seorang pegawai Bank Indonesia yang diduga melompat jatuh dari…

3 months ago

Pencari Kerja Membludak, Job Fair di Cikarang Berlangsung Rusuh

Job Fair Expo di Cikarang diwarnai dengan kegaduhan. Bukannya dapat kemudahan cari lowongan, untuk bisa…

3 months ago

Pro-Kontra Pasang Lift di Borobudur demi Kedatangan Prabowo dan Macron

Yang lagi viral di media sosial dan media massa, kontroversi yang muncul belakangan ini gara-gara…

3 months ago

Puluhan Tahun Jadi Langganan Warga, Ternyata Ayam Goreng Widuran Non-Halal

Warga Solo digemparkan dengan kuliner ayam goreng non-halal. Pasalnya, menu makanan ini ternyata sudah menjadi…

3 months ago

Khaby Lame: Inspirasi Sukses Sang Buruh Pabrik yang Jadi Raja Medsos

Tidak ada yang tahu dari mana datangnya rezeki. Mungkin hal itu juga ada di benak…

3 months ago