in

Kisah Pilu Saksi Pembunuhan Dianiaya Polisi, Mata Dilakban hingga Alami Kekerasan Fisik

Kekerasan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh oknum kepolisian kini kembali terulang. Kali ini yang jadi korban adalah seorang tukang bangunan bernama Sarpan. Dirinya merupakan seorang saksi dari kasus pembunuhan yang diduga telah dianiaya oleh oknum polisi dari Polsek Percut Sei Tuan.

Sarpan pun menderita lebam di bagian muka dan beberapa bagian di tubuhnya akibat penganiayaan yang dilakukan. Kasus tersebut kemudian berbuntut panjang hingga akhirnya menyeret beberapa oknum anggota polisi yang dianggap terlibat. Seperti apa kisahnya, simak ulasannya berikut ini.

Berawal dari status Sarpan yang merupakan saksi kasus pembunuhan

Penganiyaan yang bermula dari statusnya sebagai saksi kasus pembunuhan [sumber gambar]
Kasus penganiayaan tersebut bermula saat Sarpan diinterogasi oleh oknum polisi di Polsek Percut Sei Tuan, Sumatera Utara. Saat itu, status dirinya merupakan saksi pembunuhan rekannya yang bernama Dodi Kurniawan saat tengah bekerja merenovasi rumah. Dilansir dari Kumparan (09/07/2020), Dodi diduga dibunuh anak pemilik rumah berinisial A.

Diinterogasi oleh oknum polisi yang menyanggah keterangannya

Polsek Percut Sei Tuan [sumber gambar]
Statusnya sebagai saksi pembunuhan, membuat Sarpan dibawa ke Polsek Percut Sei Tuan untuk diinterogasi. Menurut dirinya, semua keterangan yang ia kemukakan selalu disangkal oleh oknum polisi yang memeriksa dirinya. Selama proses interogasi, mata Sarpan ditutup dengan lakban. Saat itulah dirinya dipukuli dan ditendang.

Sarpan diduga dianiaya oleh oknum polisi yang menginterogasi dirinya

Wajah Sarpan yang tampak lebam [sumber gambar]
Interogasi kemudian berlanjut saat pagi hari dengan kondisi yang sama. Mata Sarpan yang masih ditutup dengan lakban, kembali dihujani dengan tendangan dan pukulan yang bertubi-tubi. Saat itu, dirinya menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh oknum polisi yang menanyai dirinya. Setiap jawaban yang keluar, dibarengi dengan kekerasan secara fisik.

Merasa trauma dan dirawat di rumah sakit dengan biaya sendiri dan sumbangan masyarakat

Sarpan saat tengah dirawat di rumah sakit [sumber gambar]
Akibat penganiayaan tersebut, Sarpan menderita luka lebam di beberapa bagian tubuhnya dan trauma. Ciri yang paling kentara terlihat pada wajah di sekitar kedua matanya yang menghitam karena lebam. Sarpan kini tengah memulihkan kondisinya di rumah sakit dengan biaya sendiri dan dibantu dana pengobatan oleh masyarakat.

Peristiwa yang berujung pencopotan jabatan Kapolsek Percut Sei Tuan

Sejumlah warga melakukan aksi di depan Polsek Percut Sei Tuan [sumber gambar]
Kasus yang menghebohkan tersebut kemudian berujung fatal. Dilansir dari Kumparan (09/07/2020), Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Otniel Siahaan dicopot dari jabatannya. Ia digantikan oleh AKP Ricky yang sebelumnya menjabat sebagai Kanit Pidum Sat Reskrim Polrestabes Medan. Sementara itu, 8 personel lainnya diserahkan pada Propam Polrestabes dan menunggu sidang disiplin.

BACA JUGA: Kisah Miris Perwira Polisi yang Dilengserkan karena Pukul Anak Buah Hingga Terluka

Akibat peristiwa tersebut, Sarpan kemudian membuat pangaduan ke Polrestabes Medan dengan nomor polisi STTP/1643/VII/Yan 2.5/2020/SPKT. Kasus ini pun akhirnya diselidiki oleh Polrestabes Medan dan Polda Sumut. Termasuk salah satu hasilnya adalah pencopotan Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Otniel Siahaan. Mudah-mudahan ada titik terang dari kasus tersebut.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Tak Tergiur Duniawi, Inilah Kisah Kejujuran dari Mereka yang Kembalikan Uang Ratusan Juta

Cerita Sakti Pria Ngawi yang Dikatakan Bisa Pindahkan Rumah Seorang Diri Dalam Semalam