Alih fungsi Hagia Shopia dari museum menjadi masjid oleh pemerintah Turki beberapa waktu lalu sukses mengejutkan banyak pihak seperti UNESCO, pemerintah negara-negara Barat, hingga pemuka agama Nasrani dunia. Hal serupa juga terjadi pada Muslim Uighur di wilayah Xinjiang yang kini dalam pengawasan pemerintah Cina.
Sebuah masjid di Kota Atus (di Cina, Atushi) wilayah Xinjiang, dihancurkan dan diubah menjadi toilet umum oleh pemerintah Cina. Tak hanya masjid, beberapa gereja di sana juga mulai diratakan dengan tanah karena dianggap berseberangan dengan pemerintah komunis setempat. Selengkapnya, simak ulasan berikut ini.
Muslim Uighur memang kenyang akan tindakan represif pemerintah Cina terhadap kaum mereka. Puncaknya, Masjid Tokul di Desa Suntagh Atush dirobohkan paksa sebagai bagian dari program “Perbaikan Masjid” yang dicanangkan Xi Jinping. Menurut laporan Radio Free Asia (13/08/2020) yang dikutip dari World Uighur Congress, pemerintah Cina membangun toilet umum di bekas reruntuhan masjid tersebut.
Selain masjid, Gereja Lampstand Gold di Linfen, Provinsi Shanxi, Cina juga telah dihancurkan oleh pemerintah pada 7 Januari 2018 dengan cara diledakkan. Setelah tinggal reruntuhan, pekerja mulai membongkar material bangunan yang ada. Aturan ketat ini sejatinya telah dilakukan sejak 2013 silam dengan melarang pembangunan menara gereja dan katedral berukuran besar di provinsi Zhejiang. Pada 2015, lebih dari 1.200 salib telah dibongkar.
Masjid Babri sebagai salah satu situs bersejarah di Uttar Pradesh India memang sempat menuai konflik berdarah antara umat Islam dan Hindu setempat. Pertikaian terjadi setelah rumah ibadah tersebut dihancurkan karena akan diubah menjadi kuil Dewa Ram pada 1992 silam. Setelah resmi menjadi kuil Hindu, pemerintah setempat telah memberikan lima hektare tanah di distrik Ayodhya sebagai lokasi pembangunan masjid yang baru. Umat Hindu juga menawarkan bantuan untuk membangun masjid bersama-sama.
Alif fungsi Hagia Sophia menjadi masjid oleh pemerintah Turki dinilai secara beragam oleh masyarakat dunia. Oleh umat Islam, hal tersebut dinilai sebagai kemenangan yang sangat ditunggu-tunggu. Namun sebaliknya, pemerintah Turki panen kecaman dari dunia Barat dan organisasi Kristen dunia atas alih fungsi terhadap Hagia Sophia. Sebelumnya, bangunan tersebut merupakan katedral milik umat Nasrani Byzantium sebelum akhirnya diubah menjadi masjid di era Sultan Mehmed II.
Masjid Al-Ahmar di distrik Safed, Palestina, sejatinya telah lama dijadikan sebagai bangunan umum oleh pemerintah Israel yang bercokol di sana. Pada 2006, Partai Likud pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggunakan masjid Al-Ahmar sebagai kantor partainya, hingga gudang pakaian. Bangunan dari abad ke-13 itu akhirnya resmi menjadi bar dan gedung resepsi pernikahan sejak April 2019 silam hingga saat ini.
BACA JUGA: Kisah Miris Masjid Al Ahmar, Situs Kuno Umat Muslim yang Diubah Jadi Bar oleh Israel
Penguasa di suatu negara memang memiliki kebijakannya masing-masing meski terkadang menuai kontroversi. Seperti peristiwa yang terjadi di atas, penghancuran hingga alih fungsi rumah-rumah ibadah di atas memang harus disikapi secara bijaksana. Karena sekali lagi, semua hal tersebut tergantung kebijakan pemerintah yang menjadi penguasa di dalamnya. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…