Categories: Tips

Rocky Mountain Spotted Fever, Penyakit Mematikan Akibat Gigitan Serangga Mungil

Kita semua pasti sudah biasa hidup dikelilingi aneka macam serangga ya mulai dari kecoa sampai laron. Memang ada sebagian orang yang tidak berani mendekati serangga-serangga tertentu, namun bagi banyak orang yang juga mengangap hewan kecil itu hanya angin lalu. Tapi bagaimana bila ada sejenis serangga yang dapat mengancam hidup kita?

Terdengar seram mungkin bila demikian, namun memang ada salah satu penyakit yang cukup berbahaya bernama rocky mountain spotted fever yang disebabkan oleh gigitan kutu. Yang membuat seseorang terjangkit penyakit ini adalah bakteri bernama Rickettsia Rickettsii pada kutu tersebut.

Rickettsia Rickettsii adalah sejenis bakteri penyebab penyakit rocky mountain spotted fever

Bakteri Rickettsia Rickettsii ini biasanya ditemukan pada kutu binatang piaraan sepeti kucing ataupun anjing. Bakteri ini merupakan jenis mikroorgaisme yang banyak ditemukan di belahan bumi Amerika. Rickettsia Rickettsii dikenal bisa dengan cepat menyebar ke dalam tubuh manusia yang telah digigit oleh si kutu sebelumnya.

Rickettsia [image source]
Serangga pembawa bakteri jenis ini juga biasanya dapat ditemukan di daerah semak-semak atau hutan yang berumput. Penyakit yang dibawa Rickettsia Rickettsii umumnya tersebar saat sedang musim semi dan musim panas, terutama ketika kondisi cuaca dalam keadaan hangat. Rocky mountain spotted fever ini pertama kali ditemukan di daerah Pegunungan Rocky dan sekarang sudah mulai menyebar ke daerah-daerah lainnya.

Rocky mountain spotted fever dimulai dari demam sampai kematian

Penyakit ini biasanya diderita oleh anak usia antara 5 sampai 9 tahun, dan orang dewasa berumur 60 sampai 69 tahun. Gejala rocky mountain spotted fever akan mulai dirasakan dalam waktu dua sampai lima hari setelah digigit. Adapun gejalanya meliputi demam tinggi yang bisa dirasakan selama 1 sampai 3 minggu, mual, muntah, dan ruam pada kulit di seluruh tubuh

Rocky mountain Spotted Fever [image source]
Jika penyakit sudah mulai menyebar, akan muncul gejala lain seperti sakit kepala yang dapat memicu epilepsi parah. Hal lain yang akan dialami adalah berkurangnya fungsi penglihatan pada mata yang diakibatkan pembengkakan beberapa struktur pada mata. Selain itu gejala lain yang bisa dirasakan adalah adanya gagal ginjal karena penyempitan pembuluh darah ginjal serta pembengkakan jaringan pada jantung yang bisa menyebabkan sesak nafas dan akhirnya meninggal.

Belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah penyakit ini

Meskipun penyakit ini tergolong sangat membahayakan, namun sampai sekarang belum ada vaksin yang secara khusus dibuat untuk pencegahannya. Oleh karena itu para tenaga medis menyarankan masyarakat agar menggunakan aneka produk penolak serangga seperti lotion yang mengandung bahan dietil-toluamid bila akan beraktifitas di belantara hutan.

Repellent [image source]
Bahan tersebut memag bisa dibilang efektif, namun kita tetap harus waspada terhadap reaksi toksik yang bisa dirasakan oleh anak-anak. Selain itu menjaga kebersihan badan juga tetap harus diperhatikan dan lebih teliti bila menemukan kutu yang menempel pada badan atau pakaian. Ambillah secara hati-hati hewan tersebut untuk mencegah penularan penyakit yang terkandung dalam darah kutu.

Perlu dilakukan pengobatan yang serius bila merasa terjangkit

Jika seseorang mulai merasakan gejala penyakit ini, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik sejak dini dapat menurunkan resiko kematian dari 20% hingga menjadi 5%. Sebaliknya, penanganan yang terlambat hanya akan meningkatkan resiko kematian. Antibiotik yang digunakan biasanya adalah doxycycline ataupun tetrasiklin.

Antibiotik [image source]
Penderita rocky mountain spotted fever tidak diperkenankan menggunakan obat sejenis aspirin, antasida, dan obat pereda sakit lainnya karena hanya akan mengurangi efek dari antibiotik tersebut. Penanganan yang akan dilakukan oleh petugas medis adalah pemeriksaan fisik dan tes darah demi memastikan penyakit tersebut tidak akan menular.

Kutu memang terkesan sebagai hewan kecil yang mengganggu. Namun ternyata kutu bisa jadi sangat berbahaya bila sudah membawa bakteri tertentu seperti jenis Rickettsia Rickettsii. Oleh karena itu mulai sekarang alangkah lebih baiknya kita tingkatkan kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari aneka penyakit berbahaya.

 

 

Share
Published by
Faradina

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago