Pria Jepang ganteng menikahi boneka cantik [image source]
Meski di Jepang termasuk negara dengan jumlah wanita yang melimpah, namun nyatanya masih banyak laki-laki yang lebih butuh boneka dewasa. Dalam setahun, setidaknya ada 2.000 boneka seukuran wanita yang terjual. Nilai tersebut tergolong tinggi, tak heran jika Jepang selalu mengembangkan inovasi baru untuk boneka demi memuaskan konsumen yang selalu meningkat tiap tahunnya.
Fenomena tersebut memang bikin miris, mengingat tingkat kelahiran bayi di Jepang juga makin menurun. Hal itu tentu saja bikin khawatir para pakar kesehatan tentang masa depan Jepang yang dikenal sebagai negara serba modern itu. Bagaimana bisa orang-orang yang memiliki pemikiran maju lebih memilih boneka? Kira-kira inilah alasan kenapa pria di Jepang lebih suka menjalin hubungan dengan boneka dewasa.
Hampir semua laki-laki yang menjalin hubungan dengan wanita merasa jika mereka mata duitan. Ya, banyak sekali kebutuhan yang dibebankan pada laki-laki terlebih jika sudah menikah. Hal itu juga dialami oleh Senji Nakajima, seorang pria berusia 61 tahun yang sudah memiliki istri dan dua orang anak. Awalnya, ia kerap melakukan perjalanan keluar kota untuk urusan pekerjaan.
Masayuki Ozaki merupakan seorang fisioterapi berusia 45 tahun. Dilansir dari doktershat.com, Ozaki memang terlihat seperti lelaki pada umumnya, dia memiliki istri dan juga seorang anak perempuan. Namun, sejak kelahiran putrinya, Ozaki merasa jika kehidupan cintanya begitu kosong. Ia dan istrinya tak lagi pernah melakukan hubungan intim. Saat merasa sendiri itulah ia melihat Mayu di sebuah pameran. Ozaki memutuskan membawa boneka dewasa itu pulang. Memang, istrinya sangat marah saat Ozaki pertama kali membawa Mayu.
Terus meningkatnya minat lelaki Jepang yang memilih hidup dengan boneka dewasa memang menjadi perhatian sejumlah pakar kesehatan di Jepang. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Menurut Masayuki Ozaki sendiri, sifat alami wanita Jepang jadi penyebab utamanya.
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, selama ini perempuan memang dinilai kurang bisa jadi pendengar yang baik. Saat itulah mungkin pria lebih bisa mengandalkan boneka dewasa. Ya memang, mungkin boneka tidak bisa berdiskusi soal masalah pekerjaan atau memecahkan masalah bersama.
Menjalani rumah tangga memang dianggap sebagai gerbang menuju banyak masalah. Di dunia ini, tentu tidak ada hubungan suami istri yang bebas dari cekcok. Namun, jika hubungan tersebut dibina dengan boneka, tentu bakal lain ceritanya.
Nggak kebayang deh kalau boneka-boneka pemuas itu juga dijual di Indonesia. Secara, populasi wanita saat ini lebih banyak jadi kaum Adam. Cukup sudah dengan banyaknya kasus poligami di negeri ini, jangan sampai ada boneka saingan perempuan yang dijual di pasaran.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…