Melihat perwujudan sepak bola Indonesia saat ini, kemungkinan besar tergambar adalah kusut. Atau malah bobrok, seperti halnya sebuah mobil tua berkarat yang bertahun-tahun tidak pernah terpakai. Apapun itu, tentu bukan sebuah hal yang salah bila melakukan pengandaian tersebut. Pasalnya, sejauh mata memandang dan telinga mendengar kisah-kisah berupa dagelan lah yang tersaji, mulai pengaturan skore atau perilaku pertengkaran pemain suporter dll kerap menghiasi.
Berkat kondisi optimisme menjadi sikap kerap tersaji ketika berbicara sepak bola nasional. Tapi, bila telusuri perlahan tahun 2018 ini tidak hanya menyimpan dagelan saja. Ternyata, di balik kisah suram tersebut sepanjang waktu di shio ajing ini ada sejumlah catatan gemilang yang ditorehkan insan bola, khususnya mereka yang membela panji garuda di dada. Seperti apakah itu simak ulasannya berikut ini.
Kemungkinan besar bagi pencinta sepak bola nasional, Gothia Cup merupakan kejuaraan yang masih asing. Bahkan bila ditanya mana diantara AFF dan kejuaraan tersebut yang diketahui, tentu jawabannya adalah AFF. Melansir laman Suara.com, sebenarnya kompetisi untuk usia di bawah usia 14 tahun ini sudah diakui FIFA sebagai turnamen resmi umur tersebut. Masih terkait Gothia Cup, juaranya di tahun 2018 adalah Timnas Pelajar Indonesia U-14. Setelah pada partai puncak yang dilaksanakan di wilayah China mampu menaklukkan lawannya SKO Qingdao dengan skor 3-0.
Cerita manis pemain-pemain muda negeri ini juga tersaji, ketika Timnas U-16 berlaga di AFF 2018. Saat itu David Maulana dan kawan-kawan sukses menjadi juara, setelah pada partai pamungkas mampu mengalahkan Thailand lewat babak darma adu penalti. Gelar ini juga menjadi pelepas dahaga untuk Tim Merah Putih yang selama beberapa tahun gagal merengkuh trofi ajang tersebut. Prestasi luar biasa ini bertahan hebat dengan catatan positif anak asuh Fachri Husaini yang tidak pernah kalah satu kalipun selama pagelaran berlangsung.
Masih berbicara tentang kisah gemilang Tim Merah Putih di tahun 2018. Anak asuh Indra Sjafri yang tergabung di Timnas U-19 juga torehkan prestasi bagus. Meski bukan menjadi yang nomor satu di AFF, tapi gelar ketiga mereka cukup menggambarkan bagaimana kerja keras Witan Sulaiman dan kawan-kawan. Saat meraih capaian tersebut Timnas U-19 menaklukkan Thailand U-19 di Stadion Delta Sidoarjo dengan skore 2-1. Hasil bagus sekaligus balas dendam lantaran di pertemuan awal Garuda Muda harus takluk dari mereka.
Selain beberapa prestasi tadi, Timnas U-23 juga mempunyai kisah gemilang saat berlaga di Asian Games 2018. Meski tidak diakhiri dengan gelar juara, tapi anak asuh Luis Milla menunjukkan kepada kita kalau Tim Merah Putih bisa bermain sangar. Lolos ke 16 besar sebagai juara grup, Hasamu Yama dan kawan-kawan sukses hanya torehkan satu kekalahan saja atas Palestina selama di babak fase grup A. Lawan-lawan macam Chinese Taipei, Laos, Hongkong sukses dipermalukan dengan lebih dari dua gol yang bersarang ke gawang kiper Timnas-timnas tadi.
BACA JUGA: Di Balik Kemenangan Hebat, Beginilah Derita Rakyat Saat Menonton Timnas
Melihat beberapa hal bagus tadi, memang harus diakui kalau sepak bola Indonesia mempunyai potensi besar di olahraga ini. Besar harapan kedepan kalau mereka bisa bertumbuh dengan baik dan dapat menjadi kesatuan unit hebat di Timnas. Kalau kalian melihat tersebut apa yang menjadi harapan?
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…