Categories: Tips

5 Fakta Pramoedya Ananta Toer, Tokoh Fenomenal Indonesia yang Tak Lekang Zaman

Siapa yang tak kenal sosok Pramoedya Ananta Toer? Ya, pria ini adalah sosok yang bikin bangga Indonesia lewat puluhan karyanya yang fenomenal. Soal karya tulisan memang pria asli Blora, Jawa Tengah ini tak perlu diragukan, banyak dari karyanya yang melejit bahkan sebagian besar sudah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa asing. Mungkin sampai saat ini belum ada sosok pengarang baru yang bisa menandingi betapa legendarisnya beliau.

Meskipun sangat fenomenal dan luar biasa, namun soal hidup, sosok yang dikenal dengan nama kecil Pram ini, harus mengalami perjuangan hebat. Tak hanya yang bersinggungan dengan pendidikan, tapi juga hal-hal lainnya termasuk asmara. Begitu berliku kehidupannya, sampai-sampai setiap aspek darinya bisa kita jadikan pelajaran.

Lalu, seperti apa kehidupan sang maestro ini? Ketahui lewat ulasan berikut.

Pram tak pernah menerima ijazah

Banyak dari kita mungkin berpikir bahwa sosok Pram merupakan seorang sastrawan yang pernah mengenyam pendidikan sangat baik khususnya di bidang sastra. Namun faktanya Pram kecil pernah tiga kali tidak naik kelas saat SD. Itulah yang kemudian membuat ayahnya turun tangan mengajari Pram secara langsung dan tidak mendaftarkannya melanjutkan pendidikan di tingkat SMP.

pramoedya [image source]
Namun kemudian ibu Pram lah yang menyekolahkannya di Surabaya dengan biaya pas-pasan. Sampai-sampai beliau tak mampu membeli peralatan untuk ujian praktek. Namun nilai-nilai Pram terbilang cukup baik saat itu dan berhasil lulus. Meski demikian ijazah Pram yang sudah dikirim ke Bandung tak tidak pernah diterimanya karena saat itu kondisi memanas akibat Perang Dunia II di Asia.

Pram yang gigih mengejar perempuan idamannya

Kehidupan asmara Pram juga penuh dengan masalah. Karena pekerjaannya sebagai penulis tidak bisa memberinya penghasilan tetap untuk menafkahi sang istri, beliau kemudian diusir oleh mertuanya dan perkawinannya pun terpaksa harus berakhir. Namun hal tersebut justru membuat Pram menemukan sosok Maemunah.

maemunah [image source]
Maemunah dikenal sebagai istri yang setia mendampingi Pram apapun situasinya. Pertama kali Pram melihat Maemunah dalam sebuah pameran buku. Perempuan itu merupakan salah satu penjaga stand di sana dan demi mendapatkan hati Maemunah, Pram setiap hari mengunjungi pameran tersebut dan bertindak seolah-olah menjadi penjaga stand menemani Maemunah. Sikap tersebut sampai-sampai membuat Presiden Soekarno mengatakan sebuah perumpamaan ‘buaya kedahuluan buaya’ pada Pram.

Dapat menerbitkan masterpiece meskipun di penjara

Kepiawaian Pram dalam menulis memang tak perlu diragukan lagi. Beliau selalu bisa membuat karya legendaris dalam kondisi apapun termasuk saat di penjara. Penjara sepertinya menjadi tempat yang tak bisa dipisahkan dari hidupnya. Bayangkan saja beliau pernah dijebloskan ke penjara dalam tiga periode Indonesia, jaman Belanda, Orde Lama, dan Orde Baru.

tetralogi buru [image source]
Alasan beliau dimasukkan dalam penjara pun bermacam-macam, mulai dari keterlibatan Pram dalam pasukan pejuang kemerdekaan di jaman penjajahan Belanda, tulisannya tentang pembelaan nasib kaum Tionghoa yang tak disukai Orde Lama, sampai tuduhan keterlibatannya dalam G30S PKI. Tapi karya-karyanya tetap selalu muncul termasuk masterpiece seperti ‘Arus Balik’ dan ‘Tetralogi Buru’.

Menyimpan resep rahasia panjang umur

Pramoedya Ananta Toer juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang panjang umur. Beliau meninggal di usia 81 tahun dengan meninggalkan banyak sekali tulisan yang akan selalu dikenal. Jika ditanya apa resep rahasianya, jawaban Pram sangat sederhana yaitu perbanyak senyum, atur pernafasan, mengonsumsi bawang putih, dan juga minum anggur merah.

pramoedya [image source]
Selain itu Pram juga memiliki kebiasaan olahraga yang sangat unik yaitu mencangkul. Sebelum menderita stroke di tahun 2000, beliau menjaga kesehatannya dan menghabiskan waktu dengan mencangkul karena katanya kebiasaan tersebut sudah dilakukannya sejak menjalani kerja paksa di Pulau Buru.

Pram pernah menolak tawaran sutradara Amerika

Karya-karya Pram yang sangat fenomenal tak sedikit yang menarik para sutradara untuk membuat versi filmnya. Awalnya ada beberapa tulisannya yang difilmkan di negara-negara asing dan peredarannya dilarang di Indonesia. Setelah itu ada juga karya legendarisnya Tetralogi Buru, Gadis Pantai, Mangir, dan lainnya setuju difilmkan oleh sutradara Indonesia.

pram [image source]
Sebelumnya ada seorang sutradara terkenal Amerika bernama Oliver Stone yang ingin membeli hak memfilmkan karya “Bumi Manusia” dengan harga belasan miliar rupian, namun Pram menolaknya karena kabarnya beliau ingin orang Indonesia yang mengerjakan film tersebut.

Itulah lima fakta menarik tentang penulis kebanggaan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer yang tulisannya akan tetap di hati para penggemar sastra. Seperti kata-kata yang selalu beliau lontarkan, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Share
Published by
Faradina

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

1 day ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago