Categories: Trending

33 Potret Hitam Putih yang Tampilkan Kehidupan ‘Normal’ Warga Jerman Selama Nazi Berkuasa

Nazi dikenal sebagai sebuah partai asal Jerman yang didirikan pada tahun 1920 dan kemudian menjelma menjadi salah satu kekuatan paling berpengaruh di dunia. Dengan segala kebencian, ketakutan, dan tragedi yang mereka akibatkan selama mereka berkuasa pada salah satu masa paling gelap yang pernah menyelubungi dunia, Nazi pada akhirnya tercatat dalam sejarah sebagai partai yang bertanggung jawab atas banyak kejahatan kemanusiaan yang terjadi selama Perang Dunia ke II.

Lebih kurang uraian seperti itu yang menancap dalam otak kita ketika mendengar kata Nazi, bukan? Akan tetapi, sekejam apapun Nazi saat itu, tak semua warga Jerman ikut “meramaikan” kerusuhan dan lebih memilih untuk menjalani hidup yang “normal.” Foto-foto di bawah ini akan menunjukkan kepada kamu seperti apa kehidupan “normal” warga Jerman pada masa sebelum dan ketika Perang Dunia II sedang berkecamuk.

1. Para siswa memberi hormat kepada gurunya, dengan cara yang “khas” tentunya. Foto ini diambil di Berlin.

Foto tahun 1934. [Image Source].

2. Anak-anak berkerumun untuk membeli roti es krim dari seorang pedagang kaki lima.

Foto tahun 1934. [Image Source].

3. Relawan tengah menghimpun donasi perayaan Natal bagi kaum Duafa, Berlin, Desember.

Foto tahun 1935. [Image Source].

4. Anak-anak mengayunkan bendera seiring kepergian mereka dari Berlin. Mereka dievakuasi dari kota untuk menghindari gempuran udara sekutu. Mereka terpisah dari keluarganya.

Foto tahun 1940 – 1945. [Image Source].

5. Gadis-gadis sedang berlatih senam. Mereka tergabung dalam Asosiasi Perempuan Jerman, divisi wanita dari Hitler Youth, organisasi pemuda-pemudi bentukan Nazi.

Foto tahun 1941. [Image Source].

6. Anak-anak Jerman belajar geografi di sekolah berjalan milik Nazi di wilayah Silesia, Polandia. Tak jarang mereka dipertontonkan film propaganda di tempat ini.

Foto tahun 1940. [Image Source].

7. Anak laki-laki dari Hitler Youth bermain tarik tambang di kota Worms sembari menggunakan topeng pelindung.

Foto tahun 1933. [Image Source].

8. Orang-orang di tempat pengungsian di Lublin, Polandia menerima foto Adolf Hitler yang telah dibingkai untuk digantungkan di dinding apartemen mereka masing-masing.

Foto tahun 1940. [Image Source].

9. Anggota kemah Hitler Youth berpose di sebuah tenda. Tak diketahui di mana lokasi pengambilan foto ini.

Foto tahun 1933. [Image Source].

10. Sekelompok pria membaca papan reklame propaganda berjudul “The Jews Are Our Misfortune” atau secara literal berarti “Yahudi adalah musibah bagi kita” di kota Worms.

Foto tahun 1933. [Image Source].

11. Para pemuda yang tergabung dalam Reich Labor Service. Unit ini dibentuk untuk mengurangi pengangguran serta menciptakan pasukan Nazi yang terindoktrinisasi.

Foto tahun 1940. [Image Source].

12. Anak-anak pengidap gangguan mental ini disteril paksa agar tak dapat menghasilkan keturunan. Jauh lebih kejam, mereka bahkan dibunuh untuk menjaga ras Arya tetap “murni.”

Foto tahun 1934. [Image Source].

13. Anggota asosiasi perempuan Jerman memasang poster kelompok mereka di kota Worms.

Foto tahun 1933. [Image Source].

14. Pose bahagia keluarga kecil.

Foto tahun 1943. [Image Source].

15. Seorang wanita Yahudi melihat-lihat dagangan penjual kaki lima di Polandia.

Foto tahun 1940. [Image Source].

16. Dua anggota asosiasi perempuan Jerman sedang mencuci peralatan makan di rumah kediamannya, di Berlin. Tanggal tak diketahui.

Tanggal foto tak diketahui. [Image Source].

17. Antrean panjang warga Yahudi yang menunggu di luar perusahaan travel guna dapat segera angkat kaki dari Jerman. Berlin.

Foto tahun 1939. [Image Source].

18. Seorang suami yang tampak bangga dan semringah dalam balutan seragam SS di hari pernikahannya. Bulan Desember.

Foto tahun 1942. [Image Source].

19. Kader partai Nazi memamerkan spanduk propaganda di luar sebuah gereja di Berlin, Juli.

Foto tahun 1933. [Image Source].

20. Anak lelaki melompati api unggun secara seremonial dalam rangka festival titik balik matahari musim panas di Berlin.

Foto tahun 1937. [Image Source].

21. Reichsbischof Ludwig Mϋller tengah menyampaikan pidato di Katedral Berlin. Bendera Nazi terjumbai dari mimbarnya. Bulan September.

Foto tahun 1934. [Image Source].

22. Anggota partai Nazi di Berlin menempelkan secarik pemberitahuan di etalase kaca toko orang Yahudi yang berisi ajakan untuk memboikot toko tersebut, 1 April.

Foto tahun 1933. [Image Source].

23. Seorang wanita memandang takjub cincin pemberian kekasihnya.

Foto tahun 1944. [Image Source].

24. Bayi-bayi baru lahir dari sebuah program bernama program Lebensborn. Bayi-bayi ini adalah keturunan yang terlahir secara selektif dari orang tua dengan “ras alami.”

Foto tahun 1941. [Image Source].

25. Dua prajurit SS yang berpartisipasi dalam proses pembaptisan seorang bayi.

Foto tahun 1936. [Image Source].

26. Anak-anak hasil relokasi sedang memberi hormat kepada bendera Nazi. Tanggal tak diketahui.

Tanggal foto tak diketahui. [Image Source].

27. Toko milik kaum Yahudi yang jadi target vandalisme di Berlin, seiring dengan digencarkannya program Kristallnacht, sebuah program di mana rumah ibadah dan tempat usaha kaum Yahudi dihancurkan, 10 November.

Foto tahun 1938. [Image Source].

28. Wanita Perancis, yang dipaksa bekerja di sebuah pabrik di Berlin.

Foto tahun 1943. [Image Source].

29. Sekelompok buruh asing sedang makan siang di rumah penerbitan Scherl di Berlin, Februari.

Foto tahun 1943. [Image Source].

30. Anak-anak beserta orang tua mereka berjalan menuruni tangga menuju tempat perlindungan serangan udara di Berlin, Oktober.

Foto tahun 1941. [Image Source].

31. Para bocah di tempat perlindungan Kementerian Transportasi Udara Jerman tetap bersenang-senang meski dalam keadaan genting.

Foto tahun 1940. [Image Source].

32. Pria, wanita, dan anak-anak gotong royong memadamkan kobaran api akibat serangan udara musuh. Lokasi tak diketahui.

Foto tahun 1943. [Image Source].

33. Pada tahun 1945, dengan diambil alihnya Jerman oleh pihak sekutu, banyak pejabat yang takut pada reprisal, lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya secara mandiri. Dalam foto ini adalah walikota Leipzig.

Foto tahun 1945. [Image Source].
Itulah sebagian potret hitam putih yang menunjukkan betapa sekejam apapun suatu rezim berkuasa, akan selalu ada orang-orang yang memilih untuk hidup tenang, menjauh dari hirup pikuk ramainya perburuan kekuasaan dan menjalani hidup yang normal dan damai seutuhnya.

Share
Published by
Faisal Bosnia Ahmad

Recent Posts

Misteri Kematian Ibu Muda di Gresik, Uang Raib hingga Saksi Ditemukan Meninggal

Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…

4 weeks ago

Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Kasus Korupsi Penambangan Liar Timah di Bangka Belitung

Pernikahan artis Sandra Dewi dan Harvey Moeis sempat menjadi perbincangan publik karena mewah dan bak…

4 weeks ago

Buka Galangan Dana untuk Ibu, Singgih Sahara Salah Gunakan hingga 200 Juta untuk Pribadi

Nama Singgih Sahara, komika asal Semarang, belakangan menjadi sorotan publik lantaran hal yang dilakukannya membuat…

1 month ago

Donny Kesuma Meninggal Dunia karena Penyakit Jantung

Berita duka menyelimuti dunia entertainment Indonesia saat Donny Kesuma meninggal dunia. Mantan aktor ini meninggal…

1 month ago

Selingkuh Berkali-Kali sampai KDRT, Ini Alasan Kurnia Meiga Dicerai Istri

Belakangan, nama mantan pesepakbola Kurnia Meiga tengah diperbincangkan publik. Awalnya ia viral lantaran video yang…

1 month ago

Caleg Ini Hentikan Aliran Air dari Sumur Miliknya Setelah Gagal, Ternyata Ini Alasannya

Masih banyak daerah di Indonesia yang tidak mendapatkan akses air bersih dengan mudah. Seperti para…

1 month ago