Categories: Tips

4 Pidato Bung Karno Yang Membangkitkan Rasa Nasionalisme

“Yoo, ayoo, kita ganjang, ganjang Malaysia, ganjang Malaysia” bunyi suara lantang Bung Karno ketika berpidato di hadapan masyarakat saat Indonesia sedang berkonflik dengan Malaysia. Itu adalah sebagian dari pidato-pidato Bung Karno yang seketika bisa membangkitkan rasa nasionalisme.

Baca Juga : 7 Diktator Paling Gila Sepanjang Masa

Bung Karno memang dikenal sebagai seorang orator ulung. Berbeda dengan presiden-presiden Indonesia setelahnya, yang berpidato berdasarkan teks yang sudah dibuatkan oleh staf. Pidato Bung Karno keluar secara spontan sehingga lebih merefleksikan keadaan yang sebenarnya. Berikut ini adalah beberapa pidato Bung Karno yang bisa membangkitkan semangat Nasionalisme.

1. Pidato Proklamsi

Dari sekian banyak pidato yang disampaikan oleh Bung Karno, pidatonya saat proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah pidato paling bersejarah. Sejak pidato itu disampaikan dan naskah proklamasi dibacakan, negeri ini akhirnya bisa bebas dari belenggu penjajah. Seruan dan kata-kata Soekarno pada saat perjuangan merebut kemerdekaan telah menyatukan segenap bangsa Indonesia di bawah satu bendera yaitu Merah Putih.

Pidato proklamasi [image source]

Tepatnya pada 17 Agustus 1945, Soekarno memberikan pidato pengantar sebelum membacakan teks proklamasi. Soekarno berkata “Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya.

Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia, permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita. Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah Proklamasi kami”

2. Pidato Ganjang Malaysia

Hubungan Indonesia dan Malaysia mulai memanas sejak 1962 hingga 1966 dan puncaknya adalah saat terjadai aksi unjuk rasa anti Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Para Demonstran mendatangi gedung KBRI di Malaysia kemudian merobek-robek foto Soekarno. Tak hanya itu, lambang negara Garuda Pancasila juga di bawa ke hadapan Perdana Menteri Malaysia saat itu, Tunku Abdul Rahman untuk diinjak-injak.

Pidato Bung Karno [image source]
Bagimana bisa seorang Soekarno hanya tinggal diam melihat kebengisan Malaysia saat itu. Dalam sebuah kesempatan dengan nada yang berapi-api ia menyerukan pidatonya yang terkenal dengan sebutan “Ganyang Malaysia”. Salah satu bagian pidato yang terkenal berbunyi “Yoo, ayoo, kita Ganjang, Ganjang Malaysia, ganjang Malaysia, bulatkan tekad, semangat kita badja, peluru kita banjak, njawa kita banjak, bila perlu satoe-satoe!

3. Pidato Pembebasan Irian Barat

Bukan hanya saat kalimantan terancam dirong-rong oleh penjajah Inggris yang bertopeng Malaysia. Saat Provinsi paling timur Indonesia, Papua diserang oleh Belanda yang tak mengakui kemerdekaan Indonesia dan masih berhasrat untuk menjajah, Soekarno juga tak tinggal diam.

Pidato Soekarno [image source]
Ia kecewa pada PBB saat itu, yang tidak segera menyelasikan konflik pembebasan Irian Barat. Karena tak mau Tanah Airnya kembali dikuasai Belanda, Seokarno yang saat itu sudah menjabat sebagai Presiden Indonesdia, mengumumkan pidato yang berisi Tri Komando Rakyat (Trikora). Sebagian pidatonya berbunyi seperti berikut ini ” Nah, apa komando saya? Dengarkan saudara-saudara! Komando saya dengan tegas ialah: gagalkan, hai seluruh rakyat Indonesia, gagalkan pendirian Negara Papua itu! Apa komando saya lagi? Hei seluruh rakyat Indonesia, kibarkan bendera Sang Saka Merah Putih di Irian Barat itu! … Siap sedialah, akan datang mobilisasi umum! Mobilisasi umum yang mengenai seluruh rakyat Indonesia untuk membebaskan Irian Barat sama sekali daripada cengkeraman imperialisme Belanda. Saudara-saudara, inilah bunyi komando saya. Jalankan komando saya ini!”

Pidato tersebut disampaikan saat hujan deras di hadapan para sersan mayor taruna dari Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang dan Bandung yang baru akan dilantik. Terdiri atas 38 korps infanteri, 51 korps kavaleri, 59 korps artileri, 144 korps zeni. Termasuk Letda Inf ZA Maulani, Letda Kav TB Silalahi, Letda Art Suryatna Subrata, Letda Czi Piere Tendean

4. Pidato Terakhir Bung Karno

Semasa muda Bung Karno memang boleh dibilang orator ulung, penyambung lidah rakyat dengan pidato-pidatonya yang menggelora. Tapi di akhir hayatnya, kata-katanya bagai auman singa di tengah gurun. tak ada yang mematuhi. Kenapa itu bisa terjadi? Kekuasaan Soekarno jatuh lantaran peristiwa G30S/ PKI dan digantikan oleh Soeharto.

Soekarno berpidato di hadapan massa [image source]
Pada upaca peringatan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus tahun 1966 Bung Karno menyampaikan pidato terakhirnya. Karena di tahun berikutnya, Bung Karno tak lagi berkuasa. Dalam pidato tersebut Bung karno menyapaikan kata-kata ampuh yang sangat terkenal hingga saat ini. Kata-kata Itu berbunyi”Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah” masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan “Jasmerah”.

Baca Juga : 4 Foto dan Dokumentasi Menggetarkan Tentang Bung Karno

Itulah pidato-pidato Bung Karno yang paling bisa membangkitkan rasa nasionalisme. Sebuah kecakapan yang belum ada saingannya hingga saat ini. Miris memang, pidato terakhirnya yang dikenal sebagai “jasmerah” itu seakan sebagai ungkapan keperihatinan Seokarno akan nasibnya. Terbukti di akhir hayatnya ia menerima perlakuan yang semena-mena, seakan pemerintah lupa akan jasa-jasa Seokarno sebagai seorang proklamator Indonesia.

Share
Published by
Febri

Recent Posts

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

1 day ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

3 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

5 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago

Misteri Kematian Ibu Muda di Gresik, Uang Raib hingga Saksi Ditemukan Meninggal

Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…

4 weeks ago