Seperti yang kita ketahui bersama, cokelat adalah salah satu makanan yang paling digemari di dunia. Selain rasanya yang nikmat, cokelat juga dipercaya menimbulkan efek relaksasi bagi penikmatnya. Harga cokelat bervariasi dari yang terjangkau untuk uang saku anak-anak, hingga yang menjadi salah satu makanan penutup paling mahal di dunia. Panganan ini bisa dikreasikan ke dalam ribuan masakan dan minuman untuk usia muda maupun tua.
Namun, siapa sangka para petani kokoa di Ivory Coast justru tidak pernah memakan cokelat sama sekali. Ivory Coast adalah daerah pertanian yang menjadi pengekspor kokoa terbesar. Sebagaimana kita ketahui, biji kokoa adalah bahan utama untuk membuat cokelat. Namun para petani ini hanya menanam dan mengeringkan kokoa saja. Mereka tidak pernah tahu bahwa apa yang mereka tanam akan berubah menjadi makanan nikmat bernama cokelat.
Seorang pemuda membawakan cokelat batangan untuk kemudian dicicipi oleh para petani di Ivory Coast. Mereka tampak terkejut dan tidak yakin bahwa makanan lezat itu berasal dari biji yang mereka tanam. Mereka hanya mendengar bahwa orang-orang kulit putih membuat semacam minuman dari kokoa, namun mereka tidak pernah mendengar makanan bernama cokelat. Saking antusiasnya dengan cokelat, salah satu petani bahkan menyimpan kertas pembungkus cokelat itu untuk ditunjukkan kepada anaknya.
Wah, tampaknya kita harus lebih bersyukur karena sudah pernah mencicipi cokelat.
Tak hanya kawasan Timur Tengah yang memanas. Di Jawa Timur pun kini sedang dihangatkan dengan…
Awan duka bergelayut di atas dunia entertainment Indonesia. Satu kabar mengagetkan karena seorang musisi muda,…
Aksi solidaritas untuk Palestina bertajuk, Global March to Gaza diwarnai dengan adanya campur tangan politik…
Lama tidak terdengar kabarnya, Fadli Zon bikin geger Indonesia. Politisi Partai Gerindra ini dikritik masyarakat…
Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…
Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…