Pada tahun 2003 sepak bola Indonesia digegerkan dengan munculnya klub debutan yang mampu juara. Saking hebatnya tidak ada tim yang mampu menang saat berlaga di kandangnya. Klub berkostum ungu ini tubuh layaknya macan kelaparan yang memangsa semua makanan. Tim besar Indonesia seperti Persib, Persija dan PSM Makasar pernah menjadi korban.
Persik Kediri pun tumbuh menjadi tim papan atas sepak bola Indonesia. Klub asal Kediri ini bisa disejajarkan dengan tim besar Jawa Timur seperti Persebaya. Jalan panjang berliku naik turun kasta pernah di alaminya. Bahkan tim yang sering juara Piala Gubernur Jawa Timur harus terdegradasi pada tahun 2017. Kemunduran ini tentu tidak mencitrakan Persik yang pernah kuasai liga. Lalu bagaimanakah kehebatannya tim seragam ungu ini? simak ulasannya berikut.
Untuk sebuah tim mampu bermain bagus di saat debutnya merupakan hal sulit. Tidak banyak kesebelasan di Indonesia atau Asia mampu melakukannya. Bagaikan mengubur fakta tersebut Persik Kediri mampu melakukannya pada tahun 2002 saat masih berada pada divisi satu. Beradalkan tekat dan pemain lokal ditambah tiga asing dirinya mampu menjadi juara.
Trophy divisi utama tahun 2003 membuat Persik Kediri mencatatkan sejarah besar. Gelar tersebut semakin komplit dengan dinobatkannya Musikan serta Boby Emanuel menjadi top skor dan pemain terbaik liga. Tidak berhenti di situ tim berkostum ungu tersebut juga hampir 80 % menggunakan pemain lokal saat meraih kejayaanya pada tahun 2003.
Perkembangan signifikan terus dilakukan Persik Kediri setiap tahunnya. Puncaknya pada tahun 2006 mereka mampu kembali meraih gelar juara Liga Djarum. Setelah mengalahkan PSIS Semarang pada partai puncak yang digelar di Solo. Gelar juara ketiga dalam jangka waktu pendek tersebut membuat namanya semakin melambung layaknya tim elit Indonesia.
Tidak hanya berisikan pemain hebat tim asal Kediri ini juga memiliki stadion angker. Eits, bukan berhantu maksutnya sobat, namun mempunyai kadang yang untuk tim pendatang susah untuk menang. Stadion Brawijaya merupakan markas Persik saat melakukan pertandingan. Memiliki kapasitas 30.000 penonton dan memiliki rumput dengan kualitas baik.
Sebagai peraih gelar juara tahun 2006 Persik berhak mewakili Indonesia untuk kejuaraan Asia. Bermain pada kompetisi besar yang dinamakan AFC Cup, kompetisi ini mepertandingkan tim sekawasan Asia. Pada saat itu Persik tergabung dalam group neraka bersama Sydney Fc, Shaghai Shenhua dan Urawa Reds. Tim tersebut bisa dikatakan kesebelasan besar Asia.
Sejarah besar Persik Kediri tentu menjadi gambaran bagaimana hebatnya sepak bola Indonesia. Meskipun saat ini belum mampu berbicara banyak pada event besar dunia, namun pontesi itu ada dan nantinya akan dapat menjadikan sepak bola kita layaknya Eropa. Gairah besar penonton dan bakat olah bola yang selalu muncul setiap tahunnya adalah alasannya. Lalu bagaimana untuk dapat mengoptimalkannya, hanya kalian sendiri yang mampu menjawab.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…